TARAKAN – M. Jafar Jalsa terpilih menjadi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
M. Jafar Jalsa terpilih dalam Musyawarah Daerah I DPD LVRI Kaltara yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kantor Pemkot Tarakan, Rabu (8/11/2023).
Usai pemilihan Ketua DPD LVRI Kaltara terpilih langsung dilantik dan dikukuhkan oleh Wakil Ketua Umum I DPP LVRI Letjen TNI ( Purn) Muzani Syukur, dilanjutkan penyerahan bendera pataka dan penandatanganan surat keputusan.
Ketua DPD LVRI Kaltara, M. Jafar Jalsa mengatakan akan menjalankan program kerja LVRI yang tentunya mengacu pada program LVRI pusat karena organisasi ini adalah organisasi berjenjang dari atas hingga ke bawah.
“Program kerja itu disusun di dalam kongres jadi kita hanya mengacu kesitu, namun kita harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah kita,” ujarnya.
Saat ini anggota LVRI Kaltara tercatat 730 orang, tentunya Ia berharap dukungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota terhadap hak-hak veteran yang telah diatur dengan undang – undang, Peraturan Presiden hingga Peraturan Menteri Dalam Negeri.
“Hak haknya itu bantuan dana untuk organisasi itu harus di anggarkan melalui APBD masing masing Kabupaten/Kota,” tegasnya.
Terkait dengan bantuan untuk LVRI, Ia mengungkapkan baru terlaksana di Kota Tarakan sementara Provinsi Kaltara dan Kabupaten lain belum terlaksana.
“Kami minta untuk pemerintah memperhatikan para veteran yang ada di Kaltara,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum I DPP LVRI, Letjen TNI (Purn) Muzani Syukur mengatakan DPD LVRI Kaltara adalah organisasi yang termuda, sehingga dengan terbentuknya DPD LVRI dan sudah melaksanakan Musda maka ketua terpilih dan pengurus segera menyusun program kerja menyesuaikan visi misi LVRI di pusat.
“Tugas – tugas yang bacakan tadi dan lebih khusus warisan nilai – nilai perjuangan, karena itu adalah tugas pokok dan pesan dari para pejuang yang kita kenal PKRI (Pejuang tahun 1945), veteran – veteran sekarang kan melanjutkan itu,” katanya.
Warisan nilai-nilai pejuang harus diwariskan kepada generasi muda, sehingga bangsa ini tidak kehilangan nilai. “Nilai pengalaman bangsa kita, perjuangan Tidak pernah menyerah, keberanian luar biasa dari perjuangan kita. Bicara tentang perjuangan, bicara tentang kedaulatan apapun kita korbankan termasuk nyawa sendiri dan itu lah perlu kita dalami dan hayati,” urainya.
Nilai perjuangan ini sangat penting ditanamkan kepada generasi muda, karena pejuang tahu dan merasakan perihnya nasib ketika dijajah, sehingga Bangsa ini tidak terjajah kedua kalinya. (wic/Iik)
Discussion about this post