BALIKPAPAN- Antrian BBM yang SPBU Kota Balikpapan mendapatkan perhatian Pemerintah kota Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mendapatkan penjelasan langsung dari Patra Niaga Kalimantan terkait banyaknya antraian pengisian BBM di SPBU yang berimbas pada kepadatan arus lalulintas.
Wali Kota dalam pertemuan tersebut didampingi Kepala Dishub Edward Skenda Putera, Kadis Kominfo Adamin Siregar, Kabag Perekonomian Sri Hartini Anugraha, Staf Ahli Hendri. Sedangkan dari Pertamina hadir Sales Branch Manager Rayon 1 Kaltim Utara Ferry Fernando, Senior Spv communication & Relation Patra Niaga Kalimantan Ispiani. Pertemuan berlangsung di ruang VIP, kantor Pemkot Balikpapan, Senin (27/11/2023).

Antrian panjang yang terjadi di SPBU diantaranya disebabkan adanya perbedaan harga BBM subsidi Pertalite dan Pertamax. Begitupula dengan Solar subsidi dengan solar industri.
Wali kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud berharap Pertamina dapat lebih mengatur penyaluran BBM. Diakui perbedaan harga ini memicu orang membeli BBM yang harganya lebih murah sehingga kerap terjadi antrian.
Wali Kota Balikpapan jug menyampaikan jika Pertamina merasa dirugikan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dalam pembelian BBM seperti menimbun BBM subsidi. Pertamina dapat berkordinasi dengan kepolisian.
“Perbedaan harga itu 4000 antara Pertalite dan Pertamax. itu juga harus dilihat tuh perbedaan harga pasti ada antrian BBM. itukan bukan wewenang pemerintah. Kalau Pertamina merasa dirugikan tolong kordinasi dengan aparat keamanan untuk bisa menindak kalau ada indikasi kecurangan,” katanya usai pertemuan.
Rahmad juga menyebutkan untuk keberdaaan SPBU di Balikpapan berjumlah 14 titik namun jumlah tersebut dinilai kurang. Dia menyatakan untuk penambahan dari swasta agak sulit karena investasinya mahal.
Karena itu Rahmad menyarankan agar investasi pembangunan SPBU baru dapat dilakukan Pertamina.
“Kalau penambahan SPBU itu dilakukan, Insyaallah aman lah itu,” ujarnya.
Sementara Ferry Fernando Sales Branch Manager Rayon I Kaltim Utara menyebutkan pihaknya terbuka bagi pengusaha dari luar Balikpapan yang akan membuka usaha SPBU di Balikpapan. Saat SPBU di Balikpapan berjumlah 14 lokasi. Saat ini ada satu SPBU yang sedang dibangun Pertamina yakni di kawasan Grand City. “Itu sedang dalam finishing . Kita harapkan secepatnya menambah SPBU dan menambahan pilihan masyarakat,” ujarnya.
Ferry menyebutkan untuk kuota BBM jenis Pertalite tahun 2023 ini utnuk kota Balikpapan sebanyak 118.324 KL sedangkan tahun lalu sebanyak 117.641 KL. Sementara untuk JBT solar sebanyak 62.006 KL pada tahun ini, sedangkan tahun 2022 sebanyak 43/662 KL.
Dia juga membeberkan dari 14 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Balikpapan dua diantaranya tak lagi melayani pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite untuk kendaraan roda empat atau mobil.
“Per Sabtu kemarin kami lakukan kebijakan, untuk SPBU Stal Kuda dan SPBU Sepinggan ditetapkan sebagai SPBU Pertalite yang hanya melayani kendaraan roda dua,†ujar Sales Branch Manager Rayon I Kaltimut Ferry Fernando usai pertemuan kepada awak media, Senin (27/11/2023).
Kendaraan roda empat, lanjut Ferry Fernando, dialihkan mengisi BBM Pertalite di SPBU MT Haryono Dam dan SPBU Gunung Guntur.
“Di MT Haryono kita ada penambahan jam operasional. Yang tadinya untuk Pertalite itu sampai pukul 22.00 Wita, karena ada pengalihan kita perpanjangan sampai pukul 00.00 Wita,†ungkapnya.
Menurut Ferry Fernando, pengalihan ini dilakukan untuk mengatasi antrean panjang yang kerap terjadi di jalur utama jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Iswahyudi seperti SPBU Stal Kuda dan SPBU Sepinggan.
“Kami lihat titik kemacetan itu ada di dua SPBU itu. Kami harapkan kebijakan ini bisa kita jalankan dan bisa membantu masyarakat untuk mengatasi antrean panjang dan juga kemacetan,†tuturnya.
Namun demikian, Ferry Fernando mengingatkan kepada para konsumen yang biasa membeli BBM non subsidi atau Pertamax Series dan Dex Series bahwa tetap disediakan jalur khusus.
“Identitas jalurnya menggunakan cat merah. Biasanya paling depan pintu masuk SPBU,†ucapnya.
Ferry menambahkan, untuk kuota Pertalite masih mencukupi sampai akhir tahun dan persiapan untuk akhir tahun ada periode natal dan tahun baru dan diestimasikan cukup melayani sampai 31 Desember.
“Kami juga lakukan mitigasi dengan meminta pihak SBPU untuk melayani kendaraan roda dua 8 liter, artinya pengisian satu kali,” ucapnya.
Untuk kuota perhari pihaknya tergantung permintaan dari SPBU rata- rata jangan sampai ada kekosongan stok.
“Kuota JBKP/Pertalite pada tahun 2022 senilai 117.641 KL dan di tahun 2023 senilai 118.324 KL,”tukasnya.(*)