TARAKAN – Pelatihan Bimbingan Kemandirian bidang produksi batik cap bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan yang digelar selama 09 hari secara resmi di tutup, Senin (19/02/24).
Pelatihan ditutup langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Tarakan, Sutarno pada acara penutupan pelatihan bertempat di Ruang Kunjungan. Pelatihan ini melibatkan 10 orang WBP perempuan yang telah menjalani 1/3 masa pidana dan dibimbing langsung oleh Instruktur berkompeten dari Pimpinan Batik D’Erte, Sonny Lolong.
Kalapas menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dari upaya jajarannya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya WBP melalui pembinaan kemandirian dan keterampilan.
“Kegiatan ini merupakan hal yang sangat luar biasa dimana para WBP mampu menghasilkan produk kain batik dengan design kearifan lokal dan memilki potensi untuk dipasarkan ke masyarakat luas. Kami berharap langkah ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan para WBP juga mampu berkontribusi dalam kemajuan industri batik lokal”, terangnya.
Sementara itu, Sonny Lolong turut menyampaikan pesan kepada para peserta untuk terus berkomitmen dan bersemangat dalam melakukan kegiatan positif di dalam Lapas.
“Saya pribadi berpesan agar para peserta pelatihan ini tetap semangat dalam melanjutkan proses produksi dan mengembangkan kreativitas maupun inovasi. Kami akan tetap mendukung penuh kegiatan ini dengan melakukan kegiatan monitoring minimal 2 minggu sekali. Terimakasih atas kesediaan dan kontribusinya semoga senantiasa diberikan kesuksesan”, pesannya.
Pelatihan bimbingan kemandirian bidang produksi batik cap ini merupakan pelatihan tahap pertama yang digelar pada Tahun Anggaran 2024. Paket pelatihan ini dipilih karena diharapkan mampu menjadi produk yang berkembang dengan mengusung konsep kearifan lokal dan memilki nilai ekonomis sehingga mampu berdampak pada peningkatan mutu program pembinaan kemandirian serta penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kegiatan Kerja Produksi. (**)