TANA TIDUNG, – Forum Kerukunan Warga Tidung (FKWT) mengapresiasi kegiatan studi tiru yang dilakukan Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali bersama para Kepala Desa Tana Tidung di Bandung belum lama ini. Melalui studi tiru ini, kepala desa bisa mengambil pengalaman dari desa yang dituju, diantaranya perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru hingga perbaikan.
Sekretaris PB FKWT, Aryono Putra mengatakan studi tiru yang dilakukan bersifat positif. Tujuannya, agar desa di Tana Tidung bisa mengadopsi inovasi dan pengalaman desa yang ada di Bandung.
Menurutnya, program ini sangat baik dan brilian, salah satunya mendapatkan manfaat seperti informasi dan pengetahuan baru dalam membangun desa dan daerah.
“Meniru yang baik itu harus. Apalagi Tana Tidung sejak tahun 2007 dimekarkan sampai tahun 2024 mulai berbenah membangun identitasnya. Proses membangun kesamaan persepsi, pandangan, kesadaran budaya dan pola pikir itu harus dimulai dari pemimpinnya. Dalam hal ini para kades sebagai pemimpin di level desa,†jelas Aryono, Senin (27/5/2024).
Aryono menambahkan, selama ini langkah pembangunan yang dilakukan Ibrahim Ali sealu gerak cepat. Sehingga, konsep rencana pembangunan jangka pendek 5 tahun itu harus mampu diterjemahkan oleh Kades, untuk menyesuaikan gerak cepat Ibrahim Ali. Termasuk dinas terkait, seperti Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) sebagai satu kesatuan perencana dan aktor di level desa.
Baca Juga :Pemda Tana Tidung Dorong Peningkatan Sektor Pertanian dan Peternakan
Ia pun menampik adanya isu dan anggapan yang mengatasnamakan Pemuda Tana Tidung mengkritik kinerja pemerintah. Seharusnya, pola pikir membangun sudah harus berubah dengan mendorong percepatan pembangunan dan peningkatan PAD.
“Kami ingin meluruskan, oknum yang mengatasnamakan Pemuda Tana Tidung bukan lah Pemuda asli Tana Tidung. Sekarang era digitalisasi sangat mudah membangun persepsi negatif. Orang yang membaca pun kalau mendapatkan informasi sepotong akan menelan informasi itu mau benar atau salah, akan menjadi konsumsi,†pungkasnya.
Menurutnya lagi, justru apa yang dilakukan Ibrahim Ali merupakan gagasan dan cara berpikir pemimpin kekinian. Terlebih, secara khusus Tana Tidung tidak satu daratan dan terhubung dengan laut maupun sungai. Langkah untuk mempercepat pembangunan agar tidak tertinggal dan timpang harus gerak bersama.
“Tujuannya studi tiru ini untuk memperluas cara berpikir dan wawasan agar bisa melihat perbandingan apa yang perlu ada di Tana Tidung. Jadi, ekonominya berputar dan berdampak pada kehidupan keseharian masyarakatnya,†tandasnya.
Tanggapan senada juga disampaikan Jaohari, Wakil Ketua FKWT Tana Tidung. Pihaknya pun menyampaikan keberatan atas klaim sepihak dari oknum yang mengatasnamakan Tokoh Pemuda Tana Tidung.
“Dalam FKWT semuanya merupakan pemuda dari KTT dan kami tidak pernah mendengar nama orang tersebut, tiba tiba mengatasnamakan Tokoh Pemuda Tana Tidung. Harapan kami, marilah kita sama sama baik membantu Bupati untuk membangun Tana Tidung lebih baik lagi,†tegasnya.(Her/Iik)
Discussion about this post