• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Daerah

Ini Penjelasan RSUD dr Jusuf SK Terkait Layanan Kemoterapi bagi Peserta BPJS yang Dihentikan

by Redaksi
7 Agustus 2024 07:54
in Daerah
A A
0

TARAKAN – Plt Direktur RSUD dr H Jusuf SK, Dokter Budi Aziz saat dikonfirmasi terkait pelayanan kemoterapi yang berhenti kerjasama dengan BPJS Kesehatan menuturkan salah satu kendala penanganan pasien kemoterapi karena dokter yang menangani spesialis konsultan Onkologi.

Konsultan Onkologi ini sendiri sebenarnya merupakan spesialis yang sekolah lagi untuk bisa menjadi konsultan. Termasuk yang menangani jantung dan kanker.

Baca Juga

“Anak Sekecil Itu Disuruh Jadi Wapres”

Upstream Oil and Gas Meeting 2025, Tana Tidung Perkuat Peran Daerah dalam Energi

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Baru Ilir Balikpapan

Wabup Tana Tidung Buka Sosialisasi Kepegawaian Tahun 2025: Dorong ASN Lebih Profesional dan Disiplin

“Di Indonesia pun spesialis Onkologi ini masih langka, susah dicari. Bahkan sampai rumah sakit Bogor dan Jakarta itu meminjam spesial bedah onkologi kita untuk diberdayakan di rumah sakit mereka,” jelasnya, Selasa

Dokter bedah onkologi yang ada di RSUD dr. H. Jusuf SK ini juga merupakan pegawai negeri yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara) yang dipinjam untuk bekerja di rumah sakit pemerintah di Jakarta. Sebelum ini RSUD dr. H. Jusuf SK belum memiliki layanan kemoterapi, kemudian dokter ahli bedah onkologi ini dipinjam ke Bogor kemudian dipanggil kembali berdinas di Kaltara, namun dipinjam lagi Rumah Sakit Fatmawati Jakarta.

Padahal program kanker merupakan program nasional yang digelontorkan Kemenkes untuk menangani pasien kanker, sehingga tidak dirujuk keluar Kaltara.

“Kami sempat zoom dengan Kemenkes untuk menolak dipinjam, karena program kanker ini kan nasional dari Kemenkes, tapi kok malah kami dikasih program tapi SDM diambil. Nah kami mau jalankan disini bagaimana kalau SDM tidak ada. Kami sudah membuat surat panggilan ke beliau untuk kembali ke rumah sakit kita. Tapi sambil menunggu, kami cari tenaga lain untuk bisa kontrak mengisi kekosongan waktu,” bebernya.

Menurutnya, berdasarkan kontrak kerja dokter dengan status PNS di Kaltara tidak diizinkan berdinas di luar Kaltara. Pihaknya pun sudah bersuara ke Gubernur Kaltara dan BKD Kaltara terkait dokter Onkologi PNS RSUD dr. H. Jusuf SK yang tidak memenuhi tugasnya di Kaltara. Sambil menunggu ada tindak lanjut, pihaknya pun sudah berupaya memenuhi kekosongan dengan dokter konsultan Onkologi di hari Senin hingga Rabu, namun tetap harus mencari dokter untuk berdinas di hari Kamis hingga Sabtu.

“Nah, inilah kesulitan kita. Tahun lalu, kita sempat kerjasama dengan BPJS Kesehatan karena sudah ada Dokter bedah onkologi. Tahun ini tambah lagi dokter penyakit dalam yang konsultan Onkologi juga, Alhamdulillah kami berharap justru layanan kemoterapi bertambah,” tuturnya.

Namun setelah visitasi BPJS Kesehatan, syaratnya dokter harus full time dan tidak paruh waktu. Sedangkan kelangkaan profesi ini, membuat dokter Onkologi juga dibutuhkan di Jakarta sehingga harus membagi waktu. Selain itu, dokter Onkologi yang satunya lagi masih berstatus honor yang dikontrak untuk RSUD dr. H. Jusuf SK. Sehingga dinasnya hanya di hari Senin, Selasa dan Rabu.

Pada saat BPJS krendensial ke rumah sakit, pihaknya sudah menyampaikan kendala tersebut ke tim yang datang untuk memohon kebijakan kemoterapi dilaksanakan pada setiap Senin, Selasa dan Rabu. Namun, ada pertimbangan dari BPJS Kesehatan yang menyampaikan via surat untuk sementara layanan kemoterapi bagi pasien BPJS kesehatan tidak bisa dilayani RSUD dr. H. Jusuf SK.

“Kami ada prosedur yang dilewati, sudah lapor ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara dan ke Gubernur. Dari Pak Gubernur mengatakan sudah menghubungi pihak BPJS Kesehatan di Tarakan tentang kendala disini yang tidak bisa dilalui jalur darat dalam waktu singkat, kalau mau pinjam ke Balikpapan juga sedikit tenaganya dan harus terbang, menginap juga,” tuturnya.

Gubernur juga menyampaikan akan bersurat ke BPJS Kesehatan terkait hal ini melalui Dinkes Provinsi Kaltara. Pihaknya juga akan bersurat ke BPJS Kesehatan, setelah ada surat dari Dineks Kesehatan Provinsi Kaltara.

“Kami akan menyusul suratnya. Sebenarnya dengan surat itu sudah paling tinggi, atasan kami kan Gubernur. Apa yang disampaikan Gubernur itu juga berdasarkan tulisan dari kami dan Kepala Dinkes,” ungkapnya.

Langkah terdekat, pihaknya sudah menghubungi beberapa Direktur Rumah Sakit di Balikpapan untuk meminjam dokternya. Jadi, Senin hingga Rabu menggunakan dokter di RSUD dr.H. Jusuf SK dan Kamis hingga Sabtu menggunakan dokter dari Balikpapan atau Samarinda.

Namun pihaknya belum menindaklanjuti lagi dan ia pastikan secepatnya akan ke rumah sakit kanker Dharmais dan rumah sakit Jantung.

“Bukan cuma kanker yang belum ada jawaban, tapi jantung yang kita launching Cath Lab itu juga belum ada jawaban BPJS,” tandasnya.

Sementara pihaknya tidak bisa menutup layanan kemoterapi karena pasien kanker harus mendapatkan kemoterapi sesuai jadwal. Pihaknya berupaya untuk tetap menerima layanan kemoterapi, namun tidak ditanggung BPJS Kesehatan dengan biaya Rp5 juta hingga Rp25 juta dan biaya termahal diakuinya untuk harga obat, bukan pelayanannya.

“Mudahan kita bisa mendapatkan dokter Onkologi lagi yang bisa benar-benar mengabdi di Kaltara. Kalau untuk dokter umum disini, sudah kami sekolahkan juga,” pungkasnya. (**)

Tags: Bpjs KesehatanHeadlineKankerKemoterapionkologiRSUD Dr Jusuf SKRSUD TarakanRumah sakit umum
ShareTweetSendShareSend

Berita Lainnya

Hasan Basri Klarifikasi Isu Beasiswa KIP, Penyaluran Dana Langsung ke Rekening Mahasiswa
Daerah

“Anak Sekecil Itu Disuruh Jadi Wapres”

31 Oktober 2025 16:44
Daerah

Upstream Oil and Gas Meeting 2025, Tana Tidung Perkuat Peran Daerah dalam Energi

31 Oktober 2025 08:00
Daerah

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Baru Ilir Balikpapan

30 Oktober 2025 21:37
Daerah

Wabup Tana Tidung Buka Sosialisasi Kepegawaian Tahun 2025: Dorong ASN Lebih Profesional dan Disiplin

30 Oktober 2025 17:43
Daerah

Balikpapan Fest 2025 Hadirkan Panggung Kreativitas dan Kolaborasi Kota Minyak

30 Oktober 2025 16:26
Daerah

Kolaborasi Hulu Migas dan Daerah, Balikpapan Siap Jadi Kota Energi Strategis di Kalimantan

30 Oktober 2025 15:21
Next Post

DPRD Tana Tidung Launching Aksi Pedoman Penyusunan Perda

Kaltara Alami Deflasi pada Juli 2024, Ini Penyebabnya

Kaltara Alami Deflasi pada Juli 2024, Ini Penyebabnya

Ajak Pelajar Awasi Tahapan Pilkada, Bawaslu Tarakan Siap Gelar Kompetisi Debat Demokrasi

Ajak Pelajar Awasi Tahapan Pilkada, Bawaslu Tarakan Siap Gelar Kompetisi Debat Demokrasi

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • Warga Tawarkan Damai Jual Lahan Rp500 Ribu per Meter, PT PRI Pilih Jalur Appraisal

    Warga Tawarkan Damai Jual Lahan Rp500 Ribu per Meter, PT PRI Pilih Jalur Appraisal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kado Sumpah Pemuda, Pemkot Tarakan Apresiasi 21 Tokoh Muda Inspiratif Tahun 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Anak Sekecil Itu Disuruh Jadi Wapres”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskusi Akal Sehat di Kaltara: Rocky Gerung Tantang Aktivis Lokal Jadi Agen Perubahan Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mediasi Harga Lahan Buntu, DPRD Tarakan Dorong PT. PRI-Warga Buka Dialog Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Komisaris Utama Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sepaku, Pastikan Kualitas dan Kuantitas BBM di Kawasan IKN Terjaga

31 Oktober 2025 20:51

Otorita IKN Lepas 47 Calon Satpam, Dorong SDM Lokal Berkualitas

31 Oktober 2025 20:15
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP