BALIKPAPAN, – Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang digelar Kecamatan Balikpapan Tengah sukses terlaksana dengan diikuti belasan peserta. Kegiatan yang diselenggarakan di aula kantor kecamatan, Kamis (27/2/2025) ini terjadi peningkatan yang signifikan, terlihat dari keikutsertaan dari satuan pendidikan menunjukkan motivasi besar mengarah ke era 4.0 dan teknologi AI yang membuka banyak peluang inovasi.
Posyantek Provinsi Kalimantan Timur, Agus Wahono mengatakan terjadi peningkatan signifikan pada teknologi otomatisasi dan integrasi dengan internet. Melalui Lomba TTG, bisa melatih satuan pendidikan untuk bersiap menuju era 4.0.
Agus mengakui antusiasme peserta terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, para peserta semakin menunjukkan keberanian dalam mempresentasikan karya mereka. Ia pun berharap perwakilan sekolah bisa terus memberikan dukungan untuk bisa terus mengikuti ajang seperti ini.
“Jadi, inovasi yang dihasilkan dapat terdokumentasikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Minimal, produk yang mereka hasilkan dapat dikenal, dipahami, dan dikembangkan lebih lanjut menjadi inovasi yang lebih besar,†ungkap Agus Wahono.
Dalam lomba ini, sebagian besar inovasi telah mengarah ke era 4.0, dengan dominasi teknologi otomatisasi dan integrasi dengan internet.
Ia katakan, kategori inovasi maupun unggulan mendapat apresiasi dari para dewan juri yang terdiri dari Posyantek Provinsi Kaltim, akademisi yang melibatkan Universitas di Kota Balikpapan, serta perwakilan Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan.
Selain itu, terdapat beberapa inovasi terkait pengolahan air bersih, yang menjadi isu penting bagi masyarakat Balikpapan.
“Ide-ide dari peserta diharapkan dapat membantu pemerintah, khususnya PDAM, dalam mencari solusi untuk permasalahan air bersih di Balikpapan,†tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Balikpapan Tengah, Netty Musriani menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dari keikutsertaan peserta maupun guru pendamping serta para dewan juri. Menurutnya, pelaksanaan lomba TTG ini sudah berjalan sukses dengan peningkatan jumlah peserta maupun inovasi yang dibawa.
“Total ada 18 tim peserta yang ikut serta. Dari jumlah ini, 14 tim mengikuti kategori inovasi, sedangkan 4 tim lainnya berkompetisi dalam kategori unggulan,†ungkap Netty.
Diungkapkan Netty lagi, ada beberapa aspek penilaian yang digunakan dalam Lomba TTG ini. Seperti mengangkat potensi daerah atau wilayah sekitarnya, sehingga temuan yang dihasilkan mempunyai prospek untuk diterapkan sebagai pendayagunaan dan peningkatan produk unggulan.
Selanjutnya, pada sesi akhir lomba atau sesi presentasi yang menjadi fokus utama adalah bagaimana peserta mampu menjelaskan keunggulan dan manfaat inovasi mereka dengan baik.
“Selain itu kemampuan peserta dalam memaparkan presentasi produk juga menjadi tolak ukur dalam kompetisi ini. Jadi, para peserta yang mengikuti ajang ini, dinilai para dewan juri yang melakukan roadshow,†pungkasnya. (*)
