Menu

Mode Gelap

Daerah

Perum Bulog Tarakan Siap Beli Gabah dan Jagung Pipil Petani Lokal


					Sri Budi Prasetya, Kepala Perum Bulog Divre Tarakan Perbesar

Sri Budi Prasetya, Kepala Perum Bulog Divre Tarakan

TARAKAN – Perum Bulog siap membeli hasil panen padi berubah gabah dan jagung pipil petani lokal di Tarakan, berapapun jumlahnya Bulog siap membeli.

Hal tersebut diungkapkan Sri Budi Prasetya, Kepala Perum Bulog Divre Tarakan, dimana pihaknya mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk membeli gabah dan jagung pipil petani lokal sebagai cadangan pangan pemerintah.

“Bulog telah mendapatkan penugasan dari pemerintah sesuai dengan Pepres tentang penugasan perum Bulog dalam rangka ketahanan pangan sejak bulan Februari 2025,” jelasnya kepada awak media belum lama ini.

Bulog diwajibkan membeli gabah dan jagung pipil dari petani lokal, gabah dibeli dengan harga Rp 6.500 perkilo, sedangkan jagung pipil kering Rp 5.500 perkilo.

“Gabah yang dibeli yakni gabah kering setelah panen belum ada proses apapun, sedangkan jagung pipil atau jagung pakan kering dengan kadar air 14 persen. Berapapun jumlahnya akan dibeli Bulog dan selanjutnya akan diproses dan disimpan sebagai cadangan pangan pemerintah,” tegasnya.

Sri Budi mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kodim 0907/Trk dan Dinas Ketahanan Pangan Tarakan terkait komoditi padi dan jagung pipil.

” Di Tarakan hanya beberapa hektar sawah dan tidak dijual (gabah), karena untuk kebutuhan sendiri,” katanya.

Keterbatasan lahan pertanian padi di Tarakan, pihak Bulog mencoba bekerjasama dengan kelompok lumbung pangan di wilayah Nunukan dengan kapasitas produksi sekitar 1.200 ton beras pertahun.

Dari data konsumsi beras di Tarakan perbulan sekitar 300 ton dan Nunukan 300 ton, sehingga dengan kapasitas produksi saat ini hanya cukup 2 bulan.

Kepala Cabang Bulog Tarakan menambahkan, untuk komoditas jagung pipil, di wilayah Tarakan sangat menjanjikan. Mengingat kebutuhan pakan ternak ayam daging dan petelor terus berkembang sehingga tidak perlu mendatangkan dari Surabaya atau Sulawesi.

“Masyarakat tidak perlu kawatir tidak ada yang beli, kita sudah berkoordinasi dengan kelompok tani Flora Fauna di Kelurahan Juata Permai untuk mencoba mengembangkan jagung pipil kering,” pungkasnya. (ary/Iik)

Artikel ini telah dibaca 69 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Sampai Juni 2025, Ombudsman Kaltara Menerima 164 Aduan dari Masyarakat 

7 Juli 2025 - 13:46

14 Wartawan Baru Sukses Digembleng di OKK Perdana PWI Tarakan

7 Juli 2025 - 09:09

Pop ke IKN Tidak Dipungut Biaya Apapun Setiap Hari, Stop Pungutan Liar Masuk ke IKN

6 Juli 2025 - 21:19

Nusantara Eco Traveler: Hadirkan Pengalaman Baru Jelajahi Nusantara

6 Juli 2025 - 21:02

Gubenur Bahas Potensi Pengembangan Olahraga Bersama Menpora

5 Juli 2025 - 15:52

Pekan Olahraga dan Seni Nusantara Pegawai OIKN: Ajang Menempa Karakter di kota Nusantara

5 Juli 2025 - 14:58

Trending di Daerah