BALIKPAPAN, – Masalah banjir menjadi salah satu perhatian utama Pemerintah Balikpapan, dalam sejumlah rapat yang dilakukan sekaligus diberikan pengarahan dan koordinasi bersama para pengembang perumahan, ia menekankan pentingnya pengendalian banjir dari hulu hingga hilir.
Wakil Wali (Wawali) Kota Balikpapan, Bagus Susetyo mengatakan, setiap pengembang memiliki kewajiban dalam penyediaan dan penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU).

“Dari total 40 persen PSU, setidaknya 4 persen harus difokuskan pada pengendalian banjir. Saya melihat masih ada oknum yang melakukan pematangan lahan tanpa izin. Sudah saya minta Camat dan Lurah untuk melakukan operasi pengawasan di lingkungan masing-masing,†ujarnya, Senin (17/3/2025).
Ia mengungkapkan, salah satu penyebab banjir karena air hujan yang langsung mengalir ke saluran tanpa ditampung terlebih dulu. “Karena itu, kita harus mencari solusi bersama, bukan mencari siapa yang salah,†tegasnya.
Dalam rapat pengarahan dan koordinasi bersama para pengembang perumahan ini juga dihadiri Sekda Muhaimin, Kadis Perkim Rafuddin, Asisten II Yusri, serta camat dan asosiasi pengembang perumahan.
“Dinas PU Balikpapan juga diminta untuk terus melakukan normalisasi bendali. Kedepan, tim Satgas PSU yang terdiri dari RT, camat, lurah, dan Satpol PP akan dibentuk untuk mengawasi penyediaan dan penyerahan PSU oleh para pengembang,†terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan, Rita menambahkan pihaknya sudah melakukan peninjauan sejumlah titik lokasi banjir untuk mengetahui penyebab meluapnya air saat hujan. Ia juga melibatkan masyarakat untuk melakukan diskusi.
“Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengidentifikasi akar masalah serta mencari solusi jangka panjang yang berkelanjutan. Beberapa faktor utama yang menjadi perhatian, salah satunya sistem drainase kurang optimal, menyebabkan air tidak mengalir lancar,†ungkap Rita.
Rita juga menyebut, sedimentasi di beberapa titik turut menjadi kendala yang memperparah kondisi banjir di wilayah tertentu. Pembangunan di beberapa kawasan, kata dia juga menjadi faktor lain yang berkontribusi mempengaruhi aliran air.
Akibatnya, menyebabkan genangan lebih cepat terjadi saat hujan turun. Pihaknya berkomitmen untuk melakukan mengevaluasi sistem drainase kota secara menyeluruh. Serta mempersiapkan langkah teknis untuk memperbaiki infrastruktur.
Selain itu, Rita juga mengajak masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung program penanggulangan banjir yang akan dilaksanakan.
“Kami juga sedang persiapkan proyek pembangunan bendungan pengendali (bendali) untuk solusi jangka panjang. Akan kita rancang Bendali ini untuk mengatur debit air yang masuk ke wilayah perkotaan. Jadi, bisa dikendalikan dengan lebih baik dan mengurangi resiko banjir,†ungkapnya. (*)