BALIKPAPAN, – Langkah strategis mendukung kemandirian petani budidaya ikan air tawar dalam memproduksi pakan sendiri, tim peneliti dari Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) menciptakan inovasi baru berupa alat pencacah pakan ikan bertenaga surya.
Inovasi ini sekaligus untuk menjawab tantangan mahalnya harga pakan ikan industri. Sehingga, dengan memanfaatkan energi matahari, alat ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mampu mengurangi biaya operasional petani.
Ketua tim peneliti Poltekba, Qory Hidayati, S.T., M.T., selama ini petani ikan sangat bergantung pada pakan industri, yang harganya semakin mahal. Sementara, para petani ikan ini memiliki potensi besar untuk memproduksi pakan secara mandiri jika didukung alat yang tepat
“Kami dibekali dana hibah untuk melakukan penelitian. Alat ini kami rancang sebagai solusi praktis dan ekonomis untuk mengolah bahan baku lokal menjadi pakan siap pakai,†tuturnya.
Alat pencacah ini dirancang portable dan mudah dioperasikan. Sehingga cocok digunakan di wilayah pedesaan dengan keterbatasan akses listrik. Sehingga, selain untuk meningkatkan efisiensi, alat ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil budidaya.
Selain itu, proyek ini juga merupakan bagian dari komitmen Poltekba dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna bagi masyarakat.
“Rencananya, kedepan nanti tim juga akan menggandeng kelompok petani untuk program pelatihan penggunaan alat dan produksi pakan mandiri,” ungkapnya.
Qory mengungkapkan, pendanaan penelitian didukung oleh hibah dari Program Katalisator Minat Saintek, Berdikari Skema Emas, Kemdiktisaintek dan dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Kita berharap, dengan yang kita lakukan ini dapat menjadi katalis perubahan menuju sektor perikanan air tawar yang lebih mandiri, efisien, dan berkelanjutan,†tandasnya. (oc/saf)