TARAKAN – PT Telkom Indonesia melalui program GoZero% ‘Sustainability Action by Telkom Indonesia’ melaksanakan aksi penamanan ribuan bibit Mangrove di kawasan pesisir Pulau Tarakan, tepatnya di Pantai Batu Perawan, Tanjung Batu, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Kamis (15/5/2025).
Hadir dalam kesempatan ini, EVP Telkom Regional IV Rachmad Dwi Hartanto, VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto, PJ Sekprov Kaltara Bustan, Walikota Tarakan, Forkompinda Kaltara dan Tarakan, Anggota DPRD Kaltara dan Tarakan, OPD terkait dan masyarakat.
EVP Telkom Regional IV, Rachmad Dwi Hartanto, menjelaskan, kegiatan hari ini sangat istimewa dimana GoZero% hadir di Tarakan khususnya di Tanjung Batu dengan program penanaman 5.000 bibit Mangrove sebagai upaya pelestarian ekosistem laut dan mitigasi perubahan iklim.
“Program ini terselenggara berkat kerjasama Telkom Indonesia dengan berbagai pihak, Pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi, Komunitas, masyarakat, serta yayasan inisiatif zakat Indonesia (IZI). Harapan kami setelah kegiatan ini terselenggara dengan baik, sinergi dan kerjasama terus terjaga demi lingkungan yang lebih sehat, semoga kegiatan ini memberikan manfaat nyata dalam pelestarian ekosistem pesisir dan mendukung pencapaian Net Zero Emission Indonesia,” ujarnya.
Di Kalimantan program GoZero% baru pertama dilaksanakan, dan akan berlanjut ke provinsi – provinsi lainnya. Tidak hanya kegiatan pelestarian lingkungan, Telkom juga berinovasi yang related dengan program GoZero% yaitu festival Inovasi, dari 86 peserta sudah didapatkan 3 pemenang.
GoZero% ‘Sustainability Action by Telkom Indonesia’ merupakan program keberlanjutan yang diinisiasi Telkom Indonesia sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan tata kelola yang berkelanjutan atau ESG (Environmental, Social, and Governance).
VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto, menjelaskan, kegiatan ini dirancang untuk membumikan nilai-nilai ESG (Environmental, Social, and Governance) secara nyata dan kontekstual melalui pendekatan partisipatif, kolaboratif, dan berakar pada kebutuhan lokal.
Pentingnya keterlibatan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal Perusahaan dalam implementasi program ESG. Dimana tujuannya untuk lingkungan yakni, merehabilitasi kawasan pesisir Kalimantan Utara melalui penanaman mangrove sebagai solusi berbasis alam dalam adaptasi perubahan iklim dan abrasi.
Sedangkan dari segi sosial, membangun sense of belonging dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga alam, sekaligus memperkuat fungsi sosial rumah ibadah.
Dan dari segi ekonomi dapat memberikan dukungan kepada pelaku UMKM lokal, melalui pemberian dana binaan dan eksposur dalam kegiatan, sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi.
“Jadi tiga pilar ESG tadi Save Our Planet, Empower Our People, kemudian Elevate Our Business. Nah kegiatan kali ini yang terkait ESG tentunya bukan hanya di Tarakan, tapi kita juga merupakan rangkaian acara tahun lalu di Demak, Jawa Tengah, bulan lalu di Medan. Hari ini dalam rangka menyambut hari Keanekaragaman Hayati, Biodiversity kita adakan di Tarakan. Nanti bulan depan bisa jadi di lokasi yang lain, bisa jadi di Sulawesi, bisa jadi di Jawa Timur dan sebagainya,” jelas, Gunawan.
Gunawan menegaskan, program ini merupakan program nasional yang memang kontribusi wujud nyata Telkom bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kenapa memilih Tarakan? Tarakan merupakan salah satu area operasi PT Telkom, kemudian area lokasi penamanan merupakan lokasi CLS (Cable Landing Station) atau kabel bawah laut milik Telkom.
“Jadi kita ingin memastikan di sekitar wilayah operasional Telkom itu masyarakatnya juga kita berdayakan. Kita tidak hanya fokus kepada bisnis, tapi juga keberlanjutan masyarakat dan lingkungan sekitar,” tegasnya.
Tidak hanya penamanan Mangrove, kegiatan lain juga dilakukan Telkom untuk masyarakat salah satunya pemberdayaan usaha mikro kecil (UMK) dan saat ini semuanya sudah naik kelas.
“Di Masjid kita lakukan perbaikan sarana – prasarana, jadi kemarin kita lakukan beberapa perbaikan, ada pengecatan, kemudian ada perbaikan misalnya sound system masjid. Jadi artinya masyarakat di desa juga dapat lebih nyaman untuk beribadah. Beberapa hari yang lalu kita juga melibatkan masyarakat untuk melakukan bersih-bersih pantai. Jadi kita gak hanya penanaman mangrove, tapi kita memastikan lingkungan di pantai ini juga lebih bersih gitu ya. Jadi artinya ini lebih ke arah pelestarian lingkungan yang harus kita jaga,” pungkasnya. (ary)