TANJUNG SELOR, – Pendangkalan di sejumlah aliran Sungai Kayan semakin parah, bahkan menyulitkan kapal untuk bersandar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan segera mengambil langkah cepat untuk melakukan relokasi Pelabuhan Kayan I di Tanjung Selor.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Bulungan, Iwan Sugiyanta mengungkapkan pendangkalan telah menyebabkan beberapa masalah, termasuk kesulitan kapal untuk bersandar dan bongkar muat barang.
“Pemerintah telah menyiapkan dua lokasi alternatif sebagai pengganti Pelabuhan Kayan I, yaitu Desa Tengkapak, Tanjung Selor dan Desa Pimping, Tanjung Palas Utara,” ujarnya.
Kedua lokasi memiliki potensi yang sama, namun dengan tantangan yang berbeda. Misalny Desa Tengkapak memiliki potensi yang besar untuk menjadi lokasi pelabuhan baru, namun memiliki jalur sungai yang menyulitkan.
“Jalur sungai menuju area pelabuhan menjadi kendala,” ujarnya.
Sementara itu, Desa Pimping masih digunakan oleh perusahaan tambang, namun memiliki potensi untuk menjadi lokasi pelabuhan baru setelah operasional perusahaan tambang selesai.
“Setelah operasionalnya sudah selesai, daripada lahannya terbengkalai lebih baik diserahkan ke Pemda,” kata Iwan.
Meski demikian, Iwan optimis kedua lokasi dapat menjadi alternatif yang baik untuk Pelabuhan Kayan I.
“Beberapa waktu lalu sudah dilakukan studi pra-kelayakan. Jadi memang masih sebatas kajian,” ungkapnya.
Kajian mendalam akan dilakukan Pemkab Bulungan sebelum memilih lokasi, termasuk terkait tingkat sedimentasi dan dampak lingkungan.
“Makanya semuanya harus di kaji lebih mendalam. Selain lokasinya yang memang layak, kita juga memperhatikan nilai ekonomisnya,” tandasnya.
Ia menyebut, dengan relokasi Pelabuhan Kayan I, Pemkab Bulungan diharapkan dapat meningkatkan fasilitas pelabuhan dan meningkatkan perekonomian daerah.
“Relokasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi bongkar muat barang,” pungkasnya. (**/rn)