TARAKAN – Warga Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan menemukan beras diduga mengandung plastik bahkan sempat dikonsumsi. Kejadian ini langsung menghebohkan group Ketua RT Kelurahan Karang Harapan, Senin (26/5/2025).
Saat dikonfirmasi, Lurah Karang Harapan, Wilson Simon membenarkan informasi tersebut, bahwa warga RT 11 Kelurahan Karang Harapan mendapatkan beras diduga mengandung plastik. Kemudian Ketua RT 11 menyampaikan informasi dari warganya ke group (WhatsApp) Ketua RT Kelurahan Karang Harapan.
Selanjutnya, adanya informasi tersebut, ketua RT 15 meneruskan atau menyebarkan informasi dugaan beras mengandung plastik di grup (WhatsApp) warga RT 15 agar berhati-hati.
“Jadi pak RT 15 mendapatkan informasi itu lah lalu disebarkan di group warganya, jadi bukan pak RT 15 atau warga RT 15 yang mendapatkan beras itu. Pak RT 15 itu meneruskan informasi yang diterima dari group RT Kelurahan Karang Harapan, dan informasi itu di posting oleh pak RT 11 yang kebetulan mendapatkan informasi dari warga yang mendapatkan beras yang diduga mengandung plastik itu,” jelasnya kepada fokusborneo.com.
Lanjut menjelaskan, Wilson mengatakan bahwa pada saat informasi itu sudah diterima di group RT Kelurahan Karang Harapan, Bhabinkamtibmas langsung menginformasikan kepada teman – teman di Polres Tarakan sesuai bidangnya.
“Jadi informasi terbaru, terkait persoalan beras diduga mengandung plastik ini, pihak berwenang (Kepolisian) sudah mulai melakukan penyelidikan,” ungkapnya.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti dugaan beras mengandung plastik tersebut benar atau tidak, pihak berwenang sudah mengambil sampel dan kemungkinan besar dari rumah warga.
“Untuk sampel kurang pasti kemungkinan besar ambilnya dari rumah warga bukan dari toko, untuk merk beras berdasarkan informasi yang beredar itu gambar beras merk 35,” katanya.
Atas kejadian ini, sebagai Lurah Karang Harapan, Wilson mengimbau masyarakat tetap tenang karena persoalan dugaan beras mengandung plastik sudah ditangani oleh pihak yang berwenang yakni pihak Kepolisian. Pihaknya juga berharap petugas dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Tarakan juga turun untuk melakukan pengecekan.
“Lebih cepat lebih baik hasil penyelidikan ini segera di ekspos sehingga tidak hanya warga Karang Harapan tetapi juga warga Kota Tarakan bisa lebih tenang dengan adanya kebenaran,” pungkasnya. (ary)
