NUNUKAN – Persiapan Kabupaten Nunukan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Wartawan Daerah (PORWADA) II Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2026 semakin dimatangkan.
Terbaru, Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) Nunukann telah menggelar rapat persiapan komprehensif, membahas mulai dari venue pertandingan hingga akomodasi peserta.
Dalam rapat dihadiri oleh seluruh pengurus SIWO PWI Nunukan yang digelar Kamis (29/5) malam, materi rapat fokus pada kesiapan fasilitas dan akomodasi untuk menyambut para jurnalis se-Kaltara yang akan melibati perhelatan ini.

Ketua SIWO PWI Nunukan, Alamsyah memastikan dalam PORWADA II di Nunukan kali ini ditetapkan sebanyak sembilan cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Lima di antaranya yang akan dipusatkan di Gelanggang Olahraga (GOR) Dwikora Nunukan, meliputi Futsal, Tenis Meja, Domino, Catur, dan E-Sport.
“Atas pertimbangan efisiensi dan kemudahan akses, pertandingan lima cabang olahraga, masing-masing Futsal, Tenis Meja, Domino, Catur, dan E-Sport akan kita pusatkan di GOR Dwikora Nunukan.,” ujar Alamsyah dalam laporan internal.
Sedangkan empat cabang olahraga lainnya akan diselengga pada beberapa lokasi terpisah. Misalnya Cabang olahraga Atletik yang akan memanfatkan fasilitas yang ada di Stadion Dwikora Nunukan. Cabang olahraga Bulutangkis menggunakan Gedung Putra Tunggal yang berada di kawasan Pangkalan POSAL. Sedangkan Rumah Biliar Next Pool/Lenfin menjadi pilihan untuk menyelenggarakan pertandingan Cabang Olahrga Biliar.
Cukup menarik, untuk pertandingan jenis lomba non-olahraga, yakni lomba jurnalistik, lomba fotografi, dan Berita Radio akan dilaksanakan di Pulau Sebatik. Tempat yang dipilih untuk pelaksanaan lomba tersebut merupakan ikon-ikon daerah perbatasan. Masing-masing adalah kawasan sekitar patok perbatasan negara, hutan Mangrove serta Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Pilihan tempat lomba yang digelar di Pulau Sebatik, menurut Alamsyah bertujuan untuk menghadirkan pengalaman unik yang akan diperoleh.dari sebuah wilayah yang berada di batas dua negara yang berdekatan.
“Pengalaman unik yang akan didapatkan, tidak hanya diperoleh para wartawan yang menjadi peserta lomba. Juga rekan-rekan jurnalis lainnya yang mungkin untuk pertama kali melihat laangsung dari dekat seperti apa rupa sempadan dua negara asing yang bertetangga,” ujar Alamsyah. (**)