BULUNGAN – Wujud kepedulian pemerintah Kabupaten Bulungan terhadap warganya yang melaksanakan ibadah kurban, di Hari Raya Idul Adha tahun ini akan turut serta menyumbangkan sebanyak 16 ekor sapi.
Bupati Bulungan, Syarwani menuturkan pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 330 juta melalui APBD 2025 untuk pengadaan 16 ekor sapi kurban tersebut.
“Sapi kurban ini nanti akan disalurkan kepada pengurus masjid di 10 kecamatan se-Kabupaten Bulungan. Ini wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap pelaksanaan ibadah kurban secara merata hingga ke wilayah kecamatan,” ujarnya, Rabu (4/5/2025).

Selain itu, pihaknya juga ingin memastikan masyarakat di seluruh kecamatan dapat melaksanakan ibadah kurban dengan baik.



Namun, khusus pengadaan sapi Masjid Agung Istiqomah Tanjung Selor tidak menggunakan alokasi APBD, lantaran sudah mendapatkan bantuan hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia.
“Tapi, biarpun hewan kurbannya berasal dari pemerintah pusat, sapi yang disumbangkan merupakan hasil penggemukan oleh peternak lokal Bulungan. Jadi, bantuannya memang dari Presiden, tapi sapinya berasal dari Bulungan,” ungkapnya.

Jenis bantuan Presiden sesuai permintaan dari pusat ini, sapi Simental dengan bobot 640 kilogram dan Limousin dengan bobot 730 kilogram.
“Sapinya merupakan hasil program inseminasi buatan yang dikelola Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan melalui Bidang Peternakan, bekerja sama dengan peternak lokal,” ungkapnya.
Program ini sendiri dinilai sebagai bukti meningkatnya kapasitas peternakan daerah dalam memenuhi permintaan hewan kurban secara nasional. Serta menunjukkan hasil yang positif dan membantu meningkatkan kualitas sapi kurban di Kabupaten Bulungan.
“Semoga bantuan sapi kurban ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berkurban dan berbagi dengan sesama,” imbuhnya.
Dukungan Pemkab Bulungan, kata Syarwani juga diberikan dalam proses penyembelihan hewan kurban, pihaknya juga mendorong masyarakat dan panitia kurban untuk memanfaatkan fasilitas Rumah Potong Hewan (RPH) yang tersedia.
“Kami membuka RPH bagi masyarakat atau panitia kurban yang ingin melaksanakan pemotongan dengan fasilitas yang higienis dan sesuai standar. Serta menunjukkan komitmen dalam mendukung pelaksanaan ibadah kurban dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program yang efektif dan efisien,” pungkasnya. (*/rn)