BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melakukan pembersihan Waduk Sepinggan Raya yang sebelumnya dikeluhkan warga karena menimbulkan bau busuk.
Upaya ini merupakan respons cepat atas arahan Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Yusri, yang meminta penanganan segera terhadap kondisi waduk yang terletak dekat dengan permukiman.
Warga menyambut baik perbaikan kondisi waduk yang sebelumnya menimbulkan ketidaknyamanan akibat bau tak sedap. Saat ini, bau tersebut sudah mulai berkurang secara signifikan. Masyarakat yang tinggal di sekitar waduk merasa lega dengan perubahan ini dan berharap kondisi waduk terus terjaga.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU Balikpapan, Jen Supriyanto, menjelaskan bahwa langkah pembersihan tidak akan berhenti di satu kali tindakan.
“Kami akan rutin melakukan pengecekan dan pembersihan. Salah satu upaya yang kami lakukan untuk mengurangi bau adalah dengan menyedot air laut saat pasang untuk dialirkan ke dalam waduk,” jelasnya.
Metode ini diharapkan dapat menyeimbangkan kondisi dan ekosistem air dalam waduk, mengurangi konsentrasi limbah yang menyebabkan bau, serta mendorong sirkulasi yang lebih sehat. Serta meningkatkan kualitas air waduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
Langkah cepat dari pemerintah ini menjadi bukti komitmen menjaga lingkungan dan kenyamanan warga, khususnya di wilayah padat penduduk. Diharapkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat terus terjalin demi lingkungan yang bersih dan sehat.
“Dengan langkah ini, kita harapkan Waduk Sepinggan Raya dapat menjadi lebih bersih dan sehat, serta tidak lagi menimbulkan bau yang mengganggu warga sekitar,” tandasnya.
Warga yang tinggal di sekitar waduk mengapresiasi langkah pemerintah melakukan pembersihan Waduk Sepinggan Raya, sehingga dapat membawa banyak manfaat.
“Alhamdulillah, sekarang sudah jauh lebih baik. Terima kasih karena sudah cepat ditanggapi oleh DPU. Semoga ke depannya tetap terjaga dan warga juga ikut menjaga kebersihan,” ujar salah seorang warga. (oc/ar)
