Menu

Mode Gelap

Daerah

Konflik Internal Garuda, Asosiasi Pilot Garuda (APG) Desak Presiden Prabowo Evaluasi Manajemen Garuda


					Konflik Internal Garuda, Asosiasi Pilot Garuda (APG) Desak Presiden Prabowo Evaluasi Manajemen Garuda Perbesar

Jakarta – Polemik internal di tubuh maskapai nasional PT Garuda Indonesia kembali mencuat ke permukaan.

Asosiasi Pilot Garuda (APG) secara terbuka menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi manajemen Garuda yang dinilai tidak mencerminkan prinsip profesionalisme dan tata kelola yang baik.

Dalam pernyataannya, APG mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap direksi dan manajemen perusahaan pelat merah tersebut.

width"250"

Masalah utama yang disorot APG adalah masuknya Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama di Lion Air Group, salah satu kompetitor utama Garuda.

width"400"
width"450"
width"400"

Masuknya Wamildan dinilai tidak hanya menciptakan potensi konflik kepentingan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan upaya sistematis “lionisasi” dalam tubuh Garuda Indonesia.

“Kami mempertanyakan dasar penunjukan sosok dari kompetitor yang tidak memiliki rekam jejak prestasi signifikan. Ini bukan hanya soal individu, tetapi tentang bagaimana agenda oligarki bisa masuk dan merusak sistem di perusahaan negara,” ujar perwakilan APG dalam pernyataan tertulisnya.

width"300"

Kekhawatiran semakin menguat dengan fakta bahwa Wamildan tidak datang sendiri. Ia membawa sejumlah orang dari lingkungan Lion Group untuk menempati berbagai posisi strategis di Garuda Group.

Dari dokumen yang beredar, terungkap nama-nama seperti Darsito yang kini menjadi Direktur Utama Citilink, Bobi sebagai Direktur GMF AeroAsia, serta sejumlah individu lain yang kini menjabat sebagai Vice President di berbagai divisi.

Tak hanya itu, penempatan sejumlah figur yang diduga memiliki relasi pribadi dengan Dirut Wamildan, seperti Evlin dan Vica, turut memicu kecurigaan publik terkait nepotisme dan penyalahgunaan wewenang.

Lebih ironis lagi, beberapa nama yang diangkat diketahui pernah terlibat dalam kasus atau skandal di tempat kerja sebelumnya.

APG juga menyoroti pola kerja salah satu calon pejabat, Heri, yang disebut-sebut akan menduduki posisi Direktur Operasi.

Heri diketahui kerap berpindah antara Garuda dan Lion Air, tergantung pada kondisi keuangan maskapai.

Hal ini dinilai mencerminkan sikap oportunistik yang tidak selaras dengan prinsip AKHLAK yang selama ini digaungkan oleh Kementerian BUMN.

“Atas dasar itu semua, kami meminta Presiden Prabowo dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk meninjau ulang struktur kepemimpinan Garuda. Perlu ada tindakan tegas untuk menghentikan praktik-praktik tidak sehat ini demi menjaga integritas dan keberlangsungan maskapai kebanggaan Indonesia,” tegas APG.

Jika tidak ada tindakan cepat dan tegas, APG khawatir kepercayaan publik dan kinerja Garuda yang baru mulai pulih pasca-pandemi akan kembali terpuruk.(**)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Merekam Jejak Awal Nusantara: 840 Petugas Dikerahkan untuk Pendataan Strategis

26 Juni 2025 - 11:26

KaShaFa 2025 Dorong Ekonomi Halal Inklusif di Gerbang Perbatasan Indonesia-Malaysia

26 Juni 2025 - 10:29

Derap Sinergi PT KPI Unit Balikpapan dan Warga Giri Mukti Untuk Wujudkan Kemandirian Pangan

25 Juni 2025 - 20:31

Dukung Program Strategis Pemerintah Pusat, Wali Kota Pimpin Rapat Pembahasan

25 Juni 2025 - 20:21

Tiga Atlet Tana Tidung Sabet Medali di Kick Boxing Kaltara Cup 2025

25 Juni 2025 - 20:00

Pemprov Jalin Kesepakatan Bersama Kejati Kaltara, Dorong Penegakan Hukum Dalam Birokrasi Pemerintah

25 Juni 2025 - 18:45

Trending di Daerah