BALIKPAPAN, – Dinas Perdagangan Kota Balikpapan menggelar Sosialisasi Pengelolaan Pasar Rakyat di Ballroom Hotel Pacific, Kamis (3/7/2025). Acara ini bertujuan untuk mendorong kemitraan antara pemerintah dan pedagang dalam menciptakan pasar yang lebih terorganisasi dan nyaman bagi pengunjung.
Selain itu, sosialisasi ini juga sekaligus mengukuhkan Pengurus Forum Komunikasi Persatuan Pedagang Seluruh Pasar Rakyat periode 2025–2029, dilakukan langsung Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.
Wali Kota menekankan pentingnya kemitraan antara pemerintah dan pedagang dalam menciptakan pasar yang lebih terorganisasi.
“Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di luar area pasar masih menjadi tantangan yang harus diatasi bersama. Banyak PKL tumbuh. Mudah-mudahan melalui forum ini, kita bisa bekerja sama dengan Dinas Perdagangan agar para pedagang mau menempati lokasi yang sudah ditentukan,” ujar Rahmad Mas’ud.
Ia juga menyebut, Pemkot Balikpapan sedang merevitalisasi sejumlah pasar rakyat untuk menampung pedagang-pedagang yang sebelumnya tidak mendapatkan tempat. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan berbelanja bagi masyarakat.
“Revitalisasi beberapa pasar dilakukan supaya pedagang-pedagang di luar itu bisa diakomodasi. Sekaligus dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan di pasar-pasar rakyat,” imbuhnya.
Menurutnya, Forum Komunikasi Pedagang dapat menjadi jembatan dialog antara para pelaku usaha pasar dan pemerintah kota. Ia mendorong forum ini aktif menyampaikan masukan dan gagasan inovatif demi kemajuan bersama.
Namun, kesadaran dan partisipasi pedagang sangat penting dalam mengelola pasar rakyat.
“Kalau forum ini aktif, kita bisa saling memberi ide. Tujuannya sama, bagaimana memberikan fasilitas dan sarana yang nyaman bagi pembeli dan mendorong warga kembali belanja di pasar tradisional,” ungkapnya.
Kegiatan sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Perindagkop UKM Provinsi Kalimantan Timur, BPOM, dan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Balikpapan.
Selain itu, ada mitra dari sektor perbankan dan marketplace yang menyampaikan materi tentang penerapan SNI 8152:2021 tentang pasar rakyat, konsep pasar sehat yang bebas bahan berbahaya, prosedur penjualan daging beku, dan strategi digitalisasi pasar melalui sistem transaksi nontunai dan promosi berbasis media sosial.
Materi-materi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pedagang dalam mengelola pasar rakyat.
“Kami berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan di pasar-pasar rakyat. Sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan perekonomian lokal,” pungkasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar turut menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari transformasi pengelolaan pasar rakyat yang lebih modern, sehat, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
“Kita berharap forum yang telah terbentuk mampu membantu mengatur jalannya aktivitas ekonomi secara tertib dan berkelanjutan. Dengan meningkatnya kualitas pelayanan dan keamanan di pasar-pasar rakyat, maka meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional,” tandasnya. (*)