BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Lewat Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pemkot resmi meluncurkan aplikasi digital berbasis Android bernama E-LINK (Elektronik Lingkungan), Minggu (13/7/2025).
Inovasi ini menjadi langkah strategis dalam mendorong transformasi digital di sektor lingkungan sekaligus mewujudkan Balikpapan sebagai kota yang bersih, hijau, dan berkelanjutan. Dengan peluncuran aplikasi ini menandai babak baru dalam keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.

Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana menuturkan aplikasi E-LINK dirancang agar warga dapat berpartisipasi langsung dalam pelaporan hingga pemantauan isu-isu lingkungan di sekitarnya.
Selain itu, E-LINK hadir sebagai jawaban atas tantangan pengelolaan lingkungan di wilayah perkotaan yang semakin kompleks. Kebutuhan akan respons cepat, keterbukaan informasi, dan partisipasi masyarakat mendorong DLH untuk mengembangkan solusi yang berbasis teknologi.
“Aplikasi ini menjadi solusi yang kami rancang untuk menjawab tantangan kota modern. Kami ingin keterlibatan masyarakat tidak lagi sebatas pasif, tapi menjadi bagian dari sistem kerja kami yang cepat dan transparan,” ujarnya.
Dengan E-LINK, warga kini bisa melaporkan masalah seperti tumpukan sampah, pencemaran lingkungan, hingga potensi kebakaran hutan dan lahan secara langsung melalui ponsel pintar.
Proses pengembangan aplikasi ini, menurut Sudirman, telah dimulai sejak 2023 dan melewati dua tahap penyempurnaan. Seluruh proses berlangsung secara bertahap dengan mengedepankan uji lapangan dan masukan dari berbagai elemen, termasuk petugas lapangan, pengawas lingkungan, hingga pengguna dari masyarakat umum.
Dalam prosesnya, DLH juga menggandeng pengembang lokal, Inotive Technology, untuk membangun sistem yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga relevan dengan kondisi nyata di lapangan.
“Aplikasi ini tidak lahir dari balik meja, tapi dari dialog terbuka dan pengalaman langsung di lapangan. Ini benar-benar berdasarkan kebutuhan nyata yang kami hadapi setiap hari,” jelas Sudirman.
Lima Fitur Unggulan E-LINK
Agar fungsional dan responsif, E-LINK dibekali lima fitur utama yang dirancang untuk menjawab kebutuhan warga dan mendukung operasional DLH:
Pelaporan Masalah Lingkungan:
Pengguna dapat melaporkan permasalahan seperti sampah ilegal, limbah B3, pencemaran udara, hingga karhutla. Laporan disertai foto, titik lokasi, dan deskripsi, dan akan langsung terintegrasi ke sistem DLH.
Pemantauan Status Laporan:
Warga dapat memantau progres tindak lanjut laporan mereka secara real-time. Fitur ini meningkatkan transparansi sekaligus memperkuat akuntabilitas petugas.
Akses Informasi & Agenda DLH:
Aplikasi menyajikan informasi terkini tentang kegiatan DLH, kebijakan lingkungan, dan program-program strategis. Ini sekaligus menjadi sarana edukasi bagi pengguna.
Edukasi & Dokumentasi Kegiatan:
Materi edukatif seputar pengelolaan sampah, penghijauan, dan gerakan lingkungan tersedia dalam bentuk artikel, video, dan dokumentasi kegiatan lapangan.
Pendaftaran Uji Emisi Online:
Mendukung pengendalian polusi udara, fitur ini memungkinkan warga mendaftarkan uji emisi kendaraan secara daring, memilih lokasi, dan menerima hasilnya melalui aplikasi atau WhatsApp.
Meski baru diluncurkan, Sudirman mengungkapkan aplikasi ini sudah menunjukkan dampak positif di lapangan. Penanganan laporan menjadi lebih cepat dan tepat sasaran, sementara partisipasi masyarakat meningkat secara signifikan.
“Yang berubah bukan hanya jumlah laporan, tetapi kualitas keterlibatan warga. Masyarakat merasa didengar dan menjadi bagian dari solusi. Ini hal yang sangat kami harapkan sejak awal,” ungkapnya.
Dari sisi internal, E-LINK juga memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi kerja DLH. Proses pencatatan, pemetaan, dan pelaporan kini dilakukan secara digital, minim hambatan administratif.
“Kami ingin menghadirkan pelayanan publik yang transparan dan cepat. Teknologi seperti E-LINK membawa kami menuju pelayanan yang lebih modern dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Aplikasi E-LINK saat ini sudah tersedia dan dapat diunduh secara gratis melalui Google Play Store. Masyarakat Balikpapan dari berbagai latar belakang didorong untuk memanfaatkannya sebagai bagian dari gerakan menjaga lingkungan kota.
DLH berharap aplikasi ini menjadi medium kolaborasi nyata antara pemerintah dan masyarakat dalam membentuk kota yang lebih sehat, bersih, dan layak huni.
“Setiap laporan, setiap klik, bahkan setiap informasi yang dibaca, punya dampak untuk masa depan lingkungan kita. Mari kita jadikan teknologi sebagai alat mencintai bumi dan menjaga kota kita,” ajaknya. (*)