BALIKPAPAN — Suasana pagi di halaman Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (21/7/2025), terasa berbeda dari biasanya. Apel rutin yang biasanya berlangsung singkat dan formal kali ini diwarnai dengan nuansa haru ketika Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, melepas para aparatur sipil negara (ASN) yang resmi memasuki masa purna tugas.
Tanpa protokol berlebihan, pelepasan berlangsung penuh kehangatan dan kekeluargaan. Di hadapan para ASN yang telah menyelesaikan masa pengabdiannya, Rahmad menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas kerja keras, dedikasi, dan komitmen mereka selama bertahun-tahun menjadi bagian dari roda birokrasi Pemkot Balikpapan.
“Saya sengaja tidak berjabat tangan satu per satu karena saya merasa kita belum berpisah,” ujar Rahmad dengan suara yang tenang namun menyiratkan makna mendalam.
“Kota ini tetap membutuhkan kehadiran dan pemikiran Bapak dan Ibu, meski status kepegawaiannya sudah berakhir,” imbuhnya.
Ia menekankan, masa purnabakti bukanlah akhir dari kontribusi seseorang bagi daerahnya. Justru, kata dia, pengalaman yang terkumpul selama bertahun-tahun menjadi modal penting untuk terus ikut membangun kota, walau tidak lagi berada di struktur pemerintahan.
“Pensiun hanya soal status administratif. Tapi pengabdian, semangat, dan jiwa pelayanan sejati tidak mengenal batas waktu,” tuturnya lagi.
Wali Kota turut menyampaikan permohonan maaf jika selama masa kepemimpinannya ada kebijakan atau keputusan yang mungkin belum memuaskan semua pihak. Ia menyadari, dalam organisasi sebesar pemerintah kota, dinamika seperti itu adalah hal yang tak terelakkan.
“Atas nama pribadi dan pemerintah, saya mohon maaf. Mungkin ada hal-hal yang belum adil, belum maksimal, atau belum sesuai harapan. Tapi saya yakin, niat kita semua tetap sama: memberikan yang terbaik bagi Balikpapan,” ucapnya.
Masih dalam suasana apel, Rahmad turut menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Kota Balikpapan menjadi tuan rumah perayaan Hari Dekranas Nasional 2025 yang berlangsung meriah dan tertib. Menurutnya, keberhasilan itu bukan semata kerja pimpinan, tetapi buah dari kolaborasi seluruh elemen birokrasi dan masyarakat.
“Kesuksesan acara kemarin bukan karena saya atau Pak Sekda, melainkan karena kita semua saling mendukung. Ini bukti bahwa Balikpapan siap tampil di level nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh ASN untuk menjaga semangat itu dan terus bekerja dengan hati. Baginya, bekerja sebagai pelayan publik adalah panggilan, bukan sekadar profesi.
“Jangan bekerja hanya demi jabatan atau angka. Bekerjalah karena ingin memberi, bukan karena ingin menerima. Itu yang akan membawa kita pada kepuasan batin dan hasil yang bermakna,” katanya.
Menutup arahannya, Wali Kota menyinggung program prioritas “Balikpapan Terang” yang tengah digalakkan pemerintah. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk ASN yang telah pensiun, untuk tetap peduli terhadap pembangunan kota—termasuk hal sederhana seperti penerangan jalan.
Ia berharap program-program prioritas yang dicanangkan Pemkot Balikpapan dapat terus berjalan optimal dengan partisipasi aktif seluruh warga, baik yang masih aktif dalam pemerintahan maupun yang telah kembali ke tengah masyarakat.
“Saya tidak bisa ada di semua tempat setiap malam. Tapi laporan bisa masuk lewat RT, lurah, atau perangkat daerah lain. Ini kerja kolektif,” pungkasnya. (*)
