TARAKAN – Ribuan jamaah memadati Masjid Baitul Izzah Islamic Centre Tarakan dalam Tabligh Akbar bertajuk “Cinta Keluarga Indonesia, Merajut Empati untuk Palestina”, bersama Ustadz Dr. Zaitun Rasmin, Lc., MA. Kegiatan ini menjadi momentum refleksi mendalam tentang makna cinta dalam keluarga, kepedulian terhadap sesama.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi penuh inisiatif DPD Wahdah Islamiyah Tarakan yang tidak hanya menguatkan nilai-nilai keluarga, tetapi juga menumbuhkan empati terhadap Palestina.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dalam membangun kesadaran umat dan mempererat ukhuwah,” ungkap Walikota.
Hadir pula Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan KH. Zainuddin Dalila, serta perwakilan dari berbagai ormas Islam di Tarakan yang menambah semarak dan semangat kebersamaan dalam acara ini.
Dalam materinya, Ustadz Zaitun Rasmin menyampaikan bahwa pondasi empati terhadap Palestina dimulai dari keluarga. “Bagaimana mungkin kita cinta Palestina, jika dalam diri dan keluarga kita sendiri tidak ada cinta dan kepedulian?” tegas beliau.
Beliau menekankan pentingnya membangun kepekaan hati sejak dini di dalam keluarga. “Saat anak kita menangis, orangtua harus belajar menyelami perasaannya. Dari sinilah kita mengajarkan anak-anak tumbuh pribadi yang peka terhadap penderitaan orang lain,” lanjutnya.
Ustadz Zaitun juga mengangkat realita getir yang dihadapi rakyat Gaza. Ia menyampaikan bahwa pertolongan Allah itu nyata, namun seringkali hadir dalam bentuk yang tidak selalu kasat mata. “Jangan pernah ragu terhadap pertolongan Allah. Gaza ditolong oleh Allah, walau kita tak selalu memahami caranya,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Beliau juga menegaskan bahwa hakikat pertolongan Allah adalah ketika seseorang tetap teguh dalam keimanan dan ketika nilai-nilai Islam terus tersebar meski jasad hancur di medan juang.
Keluarga Kuat, Umat Kuat
Pesan penting lainnya adalah penguatan fungsi keluarga sebagai basis kekuatan umat. Menurut beliau, sebuah keluarga ideal mestilah memenuhi tiga fungsi utama: tempat berteduh yang menghadirkan ketenangan, tempat lahirnya generasi yang peduli dan berjiwa besar, dan pusat pergerakan nilai-nilai Islam.
Beliau mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan keluarga bukan hanya tempat tinggal, tetapi pusat pembinaan keimanan, empati, dan perjuangan.
Di akhir ceramah, Ustadz Zaitun menyerukan agar umat Islam tidak pernah berhenti membela Palestina. “Kalau tak mampu angkat senjata, setidaknya angkat suara di media sosial, kirimkan bantuan, dan sebarkan informasi,” ujarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan penggalangan dana donasi untuk Palestina. Seluruh dana yang terkumpul diserahkan kepada Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ), lembaga amil zakat nasional resmi yang akan menyalurkan bantuan langsung ke Palestina. (**)