Menu

Mode Gelap

Daerah

Dari Balikpapan, Daerah Suarakan Ketimpangan Tenaga Medis Lewat Semiloka Puskesmas


					Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, yang membuka kegiatan secara resmi, menyoroti perlunya dukungan nyata dari pemerintah pusat untuk memperbaiki ketimpangan distribusi tenaga medis di berbagai wilayah, terutama luar Jawa. Perbesar

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, yang membuka kegiatan secara resmi, menyoroti perlunya dukungan nyata dari pemerintah pusat untuk memperbaiki ketimpangan distribusi tenaga medis di berbagai wilayah, terutama luar Jawa.

BALIKPAPAN – Kota Balikpapan menjadi titik temu nasional bagi insan kesehatan dari seluruh Indonesia. Ratusan peserta dari berbagai provinsi berkumpul dalam gelaran Seminar dan Lokakarya Nasional (Semiloka) ke-5 yang diadakan oleh Asosiasi Puskesmas Indonesia (APKESMI).

Agenda yang berlangsung mulai Rabu (23/7/2025) ini membahas tantangan dan peluang dalam penguatan peran puskesmas di era pasca pandemi. Dengan tema besar penguatan pelayanan dasar berbasis komunitas, kegiatan ini menjadi panggung penting untuk menyuarakan kondisi riil puskesmas di berbagai daerah.

width"300"

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, yang membuka kegiatan secara resmi, menyoroti perlunya dukungan nyata dari pemerintah pusat untuk memperbaiki ketimpangan distribusi tenaga medis di berbagai wilayah, terutama luar Jawa.

“Di banyak daerah, termasuk Kalimantan Timur, kita masih menghadapi masalah klasik—kurangnya tenaga kesehatan di level puskesmas. Kita harapkan forum ini tidak hanya menghasilkan gagasan, tapi juga bisa mendorong kebijakan konkret,” ungkap Bagus.

Ia juga menambahkan bahwa Balikpapan sebagai kota penyangga ibu kota negara (IKN) memiliki beban tambahan dalam layanan publik, termasuk kesehatan.

“Balikpapan tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi lintas daerah dan dukungan kebijakan dari pusat agar kualitas layanan di daerah tidak tertinggal,” jelasnya.

Menurut Bagus, puskesmas harus mendapat perhatian lebih karena posisinya yang sangat strategis sebagai pintu pertama layanan kesehatan masyarakat. Ia mendorong agar formasi CPNS untuk tenaga medis dibuka kembali secara luas, sekaligus memperhatikan kebutuhan tenaga pendidik di wilayah yang sama.

“Pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan adalah fondasi pembangunan. Jika kekurangan SDM terus terjadi, dampaknya bisa sangat panjang,” ujarnya.

Selain menjadi forum diskusi, Semiloka APKESMI ini juga berfungsi sebagai sarana promosi kota. Kehadiran lebih dari 600 peserta di Balikpapan disebut Bagus turut mendorong sektor lain seperti perhotelan, kuliner, hingga UMKM lokal.

“Kami berharap peserta merasa nyaman selama di Balikpapan. Semakin banyak agenda nasional digelar di sini, semakin kuat posisi Balikpapan sebagai kota tujuan MICE di kawasan timur Indonesia,” pungkasnya.

Acara turut dihadiri pengurus pusat APKESMI, jajaran Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, dan perwakilan Kementerian Kesehatan RI yang mengikuti secara daring.

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, mencakup sesi panel, paparan program unggulan puskesmas dari berbagai daerah, serta penyusunan rekomendasi kebijakan. (*)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Dukung Asta Cita, Dewan Komisaris Pertamina Tinjau Program TJSL Kilang Pertamina Unit Balikpapan

26 Juli 2025 - 17:29

Poltekba Tawarkan Solusi Murah Produksi Pakan Ikan Lewat Energi Terbarukan

26 Juli 2025 - 13:05

Ramah Tamah Bersama Pegiat Fornas Kaltara, Gubernur Targetkan Masuk 10 Besar

26 Juli 2025 - 10:35

Ketua Umum JMSI Motivasi Siswa SMPN 1 Padangsidimpuan, Tanya Siapa yang Mau Jadi Astronot

26 Juli 2025 - 09:33

Dit Samapta Polda Kaltara Turut Langsung Padamkan Kebakaran Lahan di KM 4

25 Juli 2025 - 22:56

ASN Kemenkes RSUP IKN Dalami Ekosistem IKN pada Hari Kedua Induction Program

25 Juli 2025 - 22:49

Trending di Daerah