Menu

Mode Gelap

Daerah

Pemkot Balikpapan Perluas Distribusi Beras, Pastikan Stok Aman dan Terjangkau


					Dirut Perumda Manuntung Sukses Balikpapan Andi Sangkuru Perbesar

Dirut Perumda Manuntung Sukses Balikpapan Andi Sangkuru

BALIKPAPAN – Upaya menjaga harga beras tetap terkendali di Kota Balikpapan terus digencarkan. Pemerintah Kota menggandeng Perumda Manuntung Sukses lewat program Gerakan Stabilisasi Inflasi Terkendali (Gesit) untuk memastikan masyarakat bisa membeli beras dengan harga wajar, meski tekanan inflasi terus mengintai.

Direktur Perumda Manuntung Sukses, Andi Sangkuru, menegaskan bahwa upaya ini dilakukan untuk memotong rantai distribusi sehingga harga bisa lebih stabil.

width"300"
width"300"
width"300"

“Kalau rantai distribusi terlalu panjang, otomatis ada biaya tambahan yang memengaruhi harga jual. Dengan kios dan jalur distribusi langsung, kami ingin harga tetap bersahabat,” ujarnya, Rabu (6/8/2025).

width"200"
width"400"

Saat ini, Gesit mengoperasikan dua kios utama di Pasar Pandansari dan Pasar Klandasan yang buka setiap hari kecuali Senin. Selain itu, setiap Jumat pagi pihaknya juga membuka penjualan beras langsung di kantor Gesit.

width"400"

“Kami juga bekerja sama dengan kelurahan dan kecamatan untuk menggelar penjualan di wilayah yang jauh dari pasar utama. Prinsipnya, warga tidak perlu keluar biaya transportasi besar hanya untuk membeli beras,” tambahnya.

Untuk memastikan pilihan bagi konsumen, Gesit menyediakan dua jenis beras, yakni premium dan medium. Keduanya didatangkan langsung dari pabrikan.

“Beras premium untuk mereka yang menginginkan kualitas terbaik, dan beras medium yang harganya lebih ramah di kantong. Dengan begitu, semua segmen masyarakat bisa terlayani,” terang Andi.

Pihaknya juga tengah menunggu surat rekomendasi dari Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan untuk menjadi distributor resmi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog.

“Kalau sudah keluar rekomendasinya, kami bisa ikut menyalurkan beras SPHP. Ini tentu akan memperkuat stok di lapangan,” ungkapnya.

Menurut Andi, menjaga kestabilan harga beras tidak cukup hanya mengandalkan pasokan. Penting juga untuk menjaga kelancaran distribusi dan mengantisipasi gangguan di lapangan.

“Teorinya sederhana, kalau barang langka, harga akan naik. Jadi tugas kami memastikan barang tidak pernah langka,” tegasnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, beras menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar di Kota Balikpapan. Pemkot bersama Perumda Manuntung Sukses merespons cepat dengan menambah titik penjualan dan memperluas jangkauan distribusi.

“Kami tidak mau masyarakat panik atau terbebani. Beras adalah kebutuhan pokok, jadi harus selalu tersedia,” kata Andi.

Upaya ini juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat melalui Bulog dan pengawasan ketat dari Balai Pengawasan Produk Pangan (BP3).

Sinergi lintas sektor ini diharapkan dapat memastikan harga beras tetap stabil sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

“Beras bukan hanya soal pangan, tapi juga soal stabilitas ekonomi daerah. Kalau harga beras naik, efeknya akan terasa ke semua sektor. Karena itu kami akan terus bekerja memastikan pasokan dan harga tetap terkendali,” pungkas Andi. (*)

 

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Berdayakan UMKM Desa Masukau, Program CSR PT Pertamina EP Tanjung Field Gelar Pelatihan Menjahit Metode Patchwork dan Slashing

8 Agustus 2025 - 11:10

Lewat Program CSR Sekolah Negeri Terapung, PT Pertamina Hulu Mahakam Dukung Peningkatan Kompetensi Pendidik

8 Agustus 2025 - 10:45

CID Upstream Awards 2025 Apresiasi Inisiatif Sosial Terbaik Hulu Migas

8 Agustus 2025 - 08:15

Pantai Watotena: Pasir Putih Adonara, Panorama Dua Gunung dari Tepi Laut

8 Agustus 2025 - 06:55

Hendra J Kede Ungkap Trend Usia Ketum PWI: Dulu Maksimal Kepala 5 Kini Makin Senior

7 Agustus 2025 - 22:10

Panitia Kongres Persatuan Sampaikan Undangan kepada Seluruh PWI Provinsi

7 Agustus 2025 - 21:58

Trending di Daerah