TARAKAN — Baru genap sebulan menjabat sebagai Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Tarakan, Wahyu Budi Utomo langsung menaruh perhatian pada penguatan pengawasan barang masuk di wilayah perbatasan.
Mantan pejabat Bea Cukai Papua ini menyebutkan bahwa strategi pengawasan di Tarakan akan terus diperbaiki seiring waktu, meski dihadapkan pada tantangan efisiensi anggaran.
“Meski anggaran terbatas, pengawasan tetap harus berjalan. Itu sudah jadi komitmen kami,” ujarnya saat ditemui di Tarakan, Kamis (7/8/2025).
Ia menegaskan pengawasan tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi dengan aparat penegak hukum lain, masyarakat, hingga media.
“Dengan sinergi, kita bisa saling mengingatkan, saling berbagi informasi. Itu yang kita harapkan demi menciptakan wilayah yang aman dan tertib,” jelas Wahyu.
Fokus di Titik Masuk Resmi
Menurut Wahyu, pengawasan Bea Cukai difokuskan pada titik-titik resmi masuknya barang, terutama dari luar negeri seperti Malaysia. Hal ini dilakukan karena keterbatasan personel di lapangan.
“Standar dan lokasi pengawasan sudah ada. Kita fokus di Pelabuhan Malundung dan Bandara Juwata. Kalau ke depan ada bandara internasional, tentu itu juga akan jadi titik pengawasan,” ungkapnya.
Ia menyadari bahwa keterbatasan sumber daya membuat pihaknya tidak bisa menjangkau semua lokasi, namun pengawasan di dua titik utama tersebut dilakukan secara intensif dan terukur.
“Yang penting, pengawasan dilakukan sesuai aturan dan tetap mengedepankan pencegahan masuknya barang ilegal,” ujarnya.
Peran Kepala Seksi Diperkuat
Untuk strategi teknis, Wahyu mempercayakan kepada masing-masing kepala seksi yang telah merancang program dan kegiatan pengawasan. Ia optimistis dengan perencanaan yang matang dan kerja sama lintas sektor, pengawasan di Tarakan bisa tetap berjalan optimal.
“Teman-teman kepala seksi sudah punya rencana masing-masing. Tugas saya adalah memastikan semua berjalan dengan baik dan terkoordinasi,” ujarnya.
Sebagai kota perbatasan, Tarakan memegang peran strategis dalam jalur keluar-masuk barang, baik legal maupun ilegal.
Wahyu menegaskan, pihaknya akan terus memperkuat pengawasan demi menjaga kedaulatan ekonomi negara dari praktik penyelundupan.
“Jadi dengan sinergi ini harapan kita, kita semua bisa saling mengingatkan satu dengan yang lain, bisa saling memberikan informasi,” tandasnya.(ar)
