BALIKPAPAN,Fokusborneo.com – Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku–Semoi digadang-gadang menjadi penopang utama pemenuhan kebutuhan air bersih Kota Balikpapan dalam jangka panjang.
Dengan kapasitas 2.500 liter per detik (Lps), proyek monumental ini diperkirakan mulai beroperasi secara bertahap pada 2028 dan akan menjawab persoalan klasik yang selama ini membayangi masyarakat.
Direktur Utama Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Dr. Yudi Saharudin, SE., MM, menyebutkan SPAM Sepaku–Semoi merupakan bagian dari program nasional untuk mendukung Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sekaligus memperkuat suplai air bagi kota penyangga, termasuk Balikpapan.
“Balikpapan akan mendapatkan alokasi hingga 750 liter per detik dari SPAM Sepaku–Semoi. Ini jumlah yang sangat signifikan dibanding pasokan saat ini,” ungkapnya.
Proyek ini akan memanfaatkan Bendungan Sepaku–Semoi yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Bendungan tersebut sudah selesai dibangun oleh pemerintah pusat dan saat ini tengah disiapkan jaringan pipa transmisi serta instalasi pengolahan air (IPA) untuk menyalurkan air ke Balikpapan.
Infrastruktur tambahan ini membutuhkan investasi besar dan sinergi lintas pemerintah daerah.
Menurut Saharuddin, SPAM Sepaku–Semoi adalah solusi jangka panjang, namun pelaksanaannya tidak bisa instan.
“Kita masih menunggu penyelesaian tahap pembangunan instalasi pengolahan air dan jaringan distribusi utama. Target kami, 2028 sudah mulai mengalir sebagian dan penuh di 2029,” jelasnya.
Meski begitu, PTMB menekankan bahwa masyarakat perlu memahami proyek ini adalah program jangka panjang. Sebelum SPAM Sepaku–Semoi beroperasi, upaya peningkatan pasokan tetap dilakukan melalui optimalisasi Waduk Manggar, Embung Aji Raden, dan IPA Teritip tahap II. Dengan cara ini, krisis air bersih di beberapa wilayah tidak akan dibiarkan berlarut.
Proyek SPAM Sepaku–Semoi juga diharapkan mampu memperbaiki distribusi yang selama ini tidak merata. Wilayah Balikpapan Barat, Balikpapan Timur, dan sebagian Balikpapan Utara masih sering mengalami keterbatasan air, terutama saat musim kemarau. Dengan tambahan kapasitas 750 Lps, PTMB yakin pemerataan distribusi bisa lebih tercapai.
Selain itu, proyek ini memiliki dampak strategis bagi ketahanan kota. Pasokan air yang cukup akan mendukung sektor industri, perhotelan, dan pariwisata yang selama ini kerap terkendala keterbatasan suplai.
“Air bersih bukan hanya soal kebutuhan rumah tangga, tetapi juga faktor penting dalam pengembangan ekonomi,” tegas Saharuddin.
Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah biaya investasi untuk membangun pipa transmisi sepanjang puluhan kilometer dari bendungan ke Balikpapan.
Pemerintah kota bersama pemerintah pusat sedang menyiapkan skema pembiayaan agar proyek ini tidak terhambat. Dukungan legislatif dan partisipasi masyarakat juga dinilai penting untuk keberhasilan jangka panjang.
Dengan kombinasi strategi jangka pendek melalui optimalisasi sumber lokal dan jangka panjang lewat SPAM Sepaku–Semoi, PTMB optimistis Balikpapan dapat keluar dari persoalan keterbatasan air bersih.
“Kami ingin memberi kepastian air bersih akan tersedia bagi semua warga, bukan hanya hari ini, tetapi juga 10–20 tahun ke depan,” pungkas Yudi. (*/ik)














Discussion about this post