BALIKPAPAN,Fokusborneo.com – Sejumlah proyek pembangunan di Kota Balikpapan saat ini sudah memasuki tahap krusial. Pemerintah Kota melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) menekankan pentingnya percepatan agar pekerjaan tidak molor dari batas waktu yang ditetapkan.
Kepala Dinas PU Balikpapan, Rita, bersama jajarannya melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik strategis pada Sabtu (30/8/2025).
Lokasi yang dipantau mulai dari kawasan Stadion Balikpapan, Jalan Mumin Paisal, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Karang Joang Km 12, hingga beberapa ruas jalan dan drainase di wilayah perkotaan.
Di Stadion Balikpapan, Rita menegaskan fokus pekerjaan diarahkan pada perbaikan fasilitas yang sebelumnya terdampak banjir.
“Beberapa titik masih harus disempurnakan kembali, khususnya di area stadion. Perbaikan ini sudah masuk dalam program kami, dan dipastikan tidak boleh ada keterlambatan lagi,” ujarnya.
Peninjauan kemudian berlanjut ke proyek TPST Karang Joang Km 12. Fasilitas pengolahan sampah ini ditargetkan selesai pada Desember mendatang untuk selanjutnya diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Progres pekerjaan sudah berjalan. Harapan kami, kontraktor bisa menuntaskan sesuai kontrak. Akhir tahun, fasilitas ini harus sudah siap dimanfaatkan,” kata Rita menekankan.
Di ruas Km 5,5, Rita juga menyinggung kendala administrasi yang sempat terjadi akibat perizinan dengan Pertamina. Namun ia memastikan masalah tersebut sudah diselesaikan.
“Alhamdulillah rekomendasi sudah keluar. Kontraktor sekarang bisa langsung mengebut pekerjaan di lapangan. Kami tidak ingin persoalan izin menghambat progres,” jelasnya.
Rita bersama rombongan turut meninjau kawasan Drainase Asanudin–Atorik, Jalan Cucup Suparna, hingga akses menuju rumah sakit di Balikpapan Baru. Ia mengingatkan agar pekerjaan di lokasi tersebut tidak terhambat oleh kendaraan yang masih parkir sembarangan.
“Kami harap sementara truk tidak parkir di area proyek, karena kami sedang melakukan pengecoran. Kalau kendaraan menghalangi, jelas akan memperlambat proses,” tegasnya.
Selanjutnya, pekerjaan di Jalan Jenderal Ahmad Yani (Ayani) juga mendapat sorotan. Rita meminta kontraktor mempercepat pelaksanaan sesuai arahan rapat pembuktian.
“Hampir semua paket pekerjaan kami targetkan selesai Desember. Jadi, supervisi maupun pelaksana harus bekerja lebih maksimal. Jangan ada alasan lagi,” katanya.
Menurut Rita, evaluasi rutin dilakukan setiap pekan. Tujuannya, agar setiap kendala teknis bisa segera diatasi tanpa menunda jadwal.
“Metode kerja juga sangat penting. Setelah penggalian, harus langsung dilakukan pengecoran. Kalau pola kerja rapi dan cepat, pekerjaan bisa selesai tepat waktu,” tutupnya. (*)













Discussion about this post