BALIKPAPAN,Fokusborneo.com – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Drainase dan Bozem Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, terus memperkuat langkah penanganan saluran air sebagai upaya mengantisipasi potensi banjir yang biasanya meningkat saat musim hujan tiba.
Kepala UPTD Drainase dan Bozem DPU Balikpapan, Rahmad Sukiman, mengatakan kegiatan normalisasi dilakukan secara rutin di sejumlah titik strategis kota, termasuk kawasan padat penduduk dan jalur utama.
“Kegiatan normalisasi sudah kami lakukan di Jalan A Yani, MT Haryono, hingga kawasan Sepinggan sekitar tiga minggu lalu. Selain itu, setiap hari tim kami berkeliling untuk membersihkan saluran drainase agar tetap lancar,” ujar Rahmad, Rabu (3/9/2025).
Ia menambahkan, pemeliharaan harian ini sangat penting untuk mencegah penumpukan sampah dan material lain yang dapat menghambat aliran air.
Rahmad menekankan bahwa rutinitas pembersihan saluran drainase ibarat merawat rumah sendiri.

“Saluran kami bersihkan setiap hari, karena jika dibiarkan, sampah akan menumpuk di jaring-jaring yang sudah kami pasang. Sama seperti rumah, kalau tidak disapu dan dibersihkan, lama-lama akan kotor dan tidak nyaman,” jelasnya.
Selain fokus pada saluran di jalan utama, UPTD Drainase juga menangani persoalan sedimentasi di kawasan pantai dan daerah perumahan.
Rahmad menegaskan, keberhasilan sistem drainase kota sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air. Jika masyarakat turut menjaga kebersihan, kerja pembersihan harian kami bisa lebih efektif dan maksimal,” ujarnya.
Langkah normalisasi dan pembersihan harian yang dilakukan UPTD Drainase ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir, memelihara fungsi drainase, sekaligus menjaga estetika dan kebersihan lingkungan kota.
Rahmad menekankan bahwa langkah-langkah ini sejalan dengan visi pemerintah kota untuk mewujudkan Balikpapan yang nyaman, aman, dan berkelanjutan.
“Normalisasi dan pemeliharaan saluran bukan sekadar pekerjaan rutin, tetapi bagian dari upaya membangun Balikpapan yang tangguh menghadapi musim hujan,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPU Balikpapan, Jen Supriyanto, penumpukan material sedimentasi menjadi tantangan tersendiri yang harus diantisipasi agar sistem drainase dapat bekerja optimal.
“Penumpukan sedimentasi memang terus terjadi, terutama di kawasan pantai. Area yang rutin kami bersihkan adalah yang dekat perumahan, misalnya di kawasan BJBJ, karena memang sering terdampak genangan saat hujan,” ungkap Jen.
Ia menambahkan pembersihan tidak hanya untuk mencegah banjir, tetapi juga menjaga lingkungan tetap bersih dan nyaman bagi warga sekitar.
“Kami berharap masyarakat dapat mendukung dengan menjaga lingkungan, agar bersama-sama kita bisa menciptakan kota yang bersih dan bebas banjir,” pungkasnya. (oc/ar)