TABALONG,Fokusborneo.com– PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field menyelenggarakan pelatihan budidaya ikan haruan bagi Kelompok Haruan Borneo di Desa Jirak, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Kegiatan berlangsung selama empat hari, 18–21 Agustus 2025, berlokasi di Rumah Produksi Kuas Jirak.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Sekara Jirak, rebranding dari Program Kuas Jirak yang telah lama berjalan sebagai salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) PEP Tanjung Field.
Sekara merupakan singkatan dari Sentra Kampung Haruan, sebuah inisiatif yang bertujuan menciptakan ekosistem budidaya ikan haruan dari hulu hingga hilir, meliputi pembenihan, budidaya, pengolahan, hingga pemasaran.
Field Manager PEP Tanjung Field, Charlie Parmonangan Nainggolan, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus menghadirkan program CSR yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi.
“Selaras dengan penerapan prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dalam kegiatan operasi hulu migas, PEP Tanjung Field terus mendukung program dan inisiatif yang dapat memberdayakan dan meningkatkan kemandirian masyarakat,” ujarnya.
Charlie menjelaskan, pelatihan ini juga menjadi wujud dukungan perusahaan terhadap kebijakan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.
“Melalui pelatihan ini, PEP Tanjung Field berupaya membantu masyarakat meningkatkan pendapatan secara mandiri, memastikan ketersediaan protein hewani, serta mendorong lahirnya wirausaha baru berbasis pada pengolahan produk ikan lokal. Dengan pendekatan terpadu dari hulu ke hilir, program ini membangun pondasi ekonomi desa yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Sebanyak 15 anggota Kelompok Haruan Borneo mengikuti kegiatan ini. PEP Tanjung Field menghadirkan dua narasumber dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandi Angin, Kalimantan Selatan, yaitu Busyairi dan Sarmani.
Mereka memberikan materi teknis mulai dari pemijahan, manajemen air, pembesaran, hingga pencegahan penyakit ikan.
Pada hari pertama dan kedua, peserta mendapatkan teori terkait pemijahan, perawatan anak ikan, pemilihan lokasi kolam, hingga pakan yang sesuai.
Selanjutnya, hari ketiga dan keempat diisi praktik lapangan di sepuluh kolam milik desa berukuran 10×8 meter yang dikelola kelompok. Peserta belajar langsung membedakan indukan jantan dan betina, memilih pakan pembesaran, serta merawat calon indukan.
Ketua Kelompok Haruan Borneo, Dani, menyampaikan apresiasinya atas dukungan perusahaan.
“Terima kasih kepada PEP Tanjung Field yang telah memfasilitasi pelatihan budidaya ikan haruan. Hal ini sangat membantu kami. Harapannya Program Sekara Jirak ini dapat menjadi contoh bagi kelompok perikanan lain, mengingat peminatnya di Kalimantan Selatan cukup tinggi,” katanya.
Sementara itu, narasumber BPBAT Mandi Angin, Busyairi, menekankan bahwa budidaya ikan haruan masih menghadapi tantangan teknis.
“Ikan haruan cukup sulit dibudidayakan, bahkan belum ada wilayah yang mampu mencapai panen dengan persentase di atas 60 persen. Semoga dengan adanya pelatihan ini, Kelompok Haruan Borneo semakin bersemangat untuk mengembangkan budidaya ikan haruan,” ujarnya.
Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Dony Indrawan, menjelaskan bahwa program CSR perusahaan berbasis pada isu dan potensi lokal.
“Kami mengembangkan program CSR sesuai hasil pemetaan sosial di area wilayah operasi Perusahaan untuk memastikan dampak positif dan keberlanjutan program-program tersebut,” ujarnya.
Dony menambahkan, pihaknya berharap masyarakat Desa Jirak mampu menguasai rantai nilai budidaya ikan haruan secara utuh.
“Kami tidak hanya berupaya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat kontribusi desa terhadap pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post