BALIKPAPAN,Fokusborneo.com – Kasus campak di Kota Balikpapan terus mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), demi mempercepat langkah penanganan sekaligus mencegah penularan yang lebih luas.
Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan menjelaskan, setiap laporan kasus langsung ditindaklanjuti dengan pelacakan kontak erat.
“Begitu ada laporan anak terjangkit campak, tim segera turun melakukan pemeriksaan kepada anggota keluarga, teman sekolah, maupun masyarakat sekitar,” ujarnya, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, bila ditemukan potensi penyebaran, petugas akan segera melaksanakan vaksinasi terfokus kepada kontak erat.
“Langkah ini terbukti efektif menekan risiko penularan. Kami tidak bisa menunggu lama karena campak sangat cepat menular,” tambahnya.
Sebagian besar pasien yang tercatat merupakan anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap sejak dini.
Kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti keengganan orang tua, anak sedang sakit saat jadwal imunisasi, hingga tidak adanya tindak lanjut setelah anak dinyatakan sembuh.
“Program imunisasi rutin sebenarnya ada setiap tahun, termasuk Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), tetapi masih ada yang terlewat,” katanya.
Dinkes Balikpapan kini juga meningkatkan sosialisasi dengan menggandeng media massa, radio lokal, dan aparat kelurahan.
Petugas kesehatan bersama lurah turun langsung untuk melakukan pemeriksaan serta memberikan vaksinasi ulang kepada masyarakat.
“Kami bersyukur, respons masyarakat cukup positif. Setelah diberi penjelasan, mayoritas bersedia divaksinasi ulang,” ungkap Kepala Dinkes.
Ia menegaskan, vaksinasi memang tidak sepenuhnya mencegah seseorang terjangkit campak, tetapi dapat meringankan gejala bila terkena.
Sebaliknya, individu yang belum pernah divaksin sama sekali tidak memiliki antibodi sehingga lebih berisiko mengalami gejala berat.
Penetapan status KLB ini dilakukan karena adanya lonjakan kasus dalam waktu singkat.
“Status ini tidak berarti ada korban meninggal. Justru dengan KLB, penanganan bisa lebih cepat, terarah, dan melibatkan lintas sektor,” tegasnya.
Dengan upaya vaksinasi masif, sosialisasi yang intens, dan pelacakan kontak yang terus dijalankan, kasus campak di Balikpapan kini menunjukkan tanda penurunan.
“Kita berharap tren ini berlanjut sehingga penyebaran penyakit bisa segera terkendali,” tandasnya. (*)
Discussion about this post