BALIKPAPAN ,Fokuborneo.com– Menghadapi ancaman banjir yang kerap terjadi di musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan terus memperkuat langkah antisipasi dengan rutin mengeruk saluran air. Sampah rumah tangga dan endapan pasir menjadi target utama pembersihan agar aliran tetap lancar.
Menurut keterangan Kepala UPTD DPU Rahmad Sukiman, pembersihan dilakukan setiap hari dengan fokus pada saluran primer yang berfungsi sebagai jalur utama aliran air.
Saat ini, kegiatan difokuskan di kawasan perumahan tentara hingga jembatan BLK, dengan jalur kerja dimulai dari waduk depan kantor UPTD hingga ke jembatan tersebut.
“Setiap hari kita angkut sekitar 10 ret, dan satu ret kurang lebih setara dengan lima kubik material. Kalau hari Jumat dan Sabtu, karena jam kerja setengah hari, biasanya hanya enam ret,” jelas Rahmad, Selasa (16/9/2025).
Ia menambahkan, pekerjaan rutin ini bukan hanya soal mengeruk pasir dan lumpur, melainkan juga membersihkan tumpukan sampah rumah tangga yang kerap memenuhi saluran.
Sampah plastik, botol, dan sisa material lainnya menjadi faktor yang memperberat kerja petugas sekaligus meningkatkan risiko terjadinya genangan.
“Kami sangat berharap masyarakat tidak membuang sampah ke dalam saluran. Kalau saluran bersih, air bisa mengalir lancar, dan potensi banjir bisa ditekan,” tegas Rahmad.
Rahmad juga menyebutkan penumpukan sampah di saluran masih cukup tinggi, sehingga kerja sama semua pihak, terutama warga, sangat dibutuhkan agar pembersihan benar-benar efektif. Tanpa kesadaran masyarakat, upaya yang dilakukan pemerintah tidak akan memberikan hasil maksimal.
Dinas PU Balikpapan menekankan, program pembersihan ini menjadi bagian dari strategi menghadapi puncak musim hujan. Dengan saluran yang terjaga kebersihannya, kota diharapkan lebih siap mengurangi risiko banjir maupun genangan, khususnya di kawasan padat penduduk yang rawan tergenang.
Selain menjaga aliran air tetap lancar, kegiatan rutin ini juga bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi warga. Dinas PU mengingatkan, kebersihan saluran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan harus menjadi kesadaran bersama seluruh masyarakat.
“Kalau bukan kita yang menjaga lingkungan, siapa lagi? Pemerintah bisa membersihkan, tapi kalau masyarakat tidak ikut peduli, masalah banjir akan tetap berulang,” pungkas Rahmad. (oc/ar)














Discussion about this post