BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku-Semoi yang diharapkan menjadi solusi jangka panjang kebutuhan air bersih Kota Balikpapan hingga kini masih menghadapi kendala serius, terutama dari sisi pembiayaan.
Kepala Bapeda Litbang Kota Balikpapan, Murni, mengungkapkan bahwa kebutuhan dana untuk pembangunan jaringan dari hulu hingga hilir mencapai Rp3,7 triliun. Angka ini mencakup pembangunan instalasi, jaringan distribusi, serta infrastruktur pendukung lainnya.
“Dari hulu saja dibutuhkan sekitar Rp1,7 triliun, sementara di hilir mencapai Rp1,9 triliun. Jika seluruhnya dibebankan kepada Kota Balikpapan, jelas tidak mungkin. Kapasitas fiskal kita belum mampu,” terang Murni.
Menurutnya, jika proyek dibiayai melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), maka konsekuensi finansial yang ditanggung PDAM sangat besar. Berdasarkan perhitungan, beban pembayaran bisa mencapai Rp27,1 triliun selama 30 tahun, belum termasuk PPN.
“Beban sebesar itu jelas terlalu berat bagi keuangan daerah dan perusahaan daerah,” tambahnya.
Pemkot Balikpapan meminta agar pendanaan SPAM Sepaku-Semoi dapat lebih banyak ditanggung pemerintah pusat dan provinsi. Murni menekankan, penyediaan air baku pada prinsipnya merupakan kewenangan pemerintah pusat dan provinsi, sehingga wajar jika porsi dukungan anggaran lebih besar datang dari kedua level tersebut.
“Air baku memang menjadi kewenangan pusat dan provinsi, sehingga kami mendorong agar beban pembiayaan tidak hanya dibebankan ke kota,” jelasnya.
Jika proyek ini berhasil terealisasi, Balikpapan diproyeksikan akan menerima suplai air bersih hingga 1.000 liter per detik. Jumlah tersebut diyakini cukup untuk menutup defisit kebutuhan air baku saat ini yang hampir mencapai angka seribu liter per detik.
Selama ini, PDAM Balikpapan hanya mampu mengandalkan Waduk Manggar dan beberapa sumber air alternatif yang kerap kali tidak stabil, sehingga masyarakat masih menghadapi persoalan distribusi dan keterbatasan pasokan.
Lebih jauh, Murni menyebut SPAM Sepaku-Semoi memiliki nilai strategis bukan hanya untuk Kota Minyak, tetapi juga untuk keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan dukungan suplai air yang memadai, kawasan metropolitan baru tersebut akan memiliki fondasi layanan dasar yang lebih kokoh.
“Ini bukan hanya soal Balikpapan, tetapi juga menyangkut masa depan Kalimantan Timur, bahkan Indonesia. Air bersih akan menjadi faktor penentu dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, investasi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
Meski demikian, proses kajian teknis dan kesepakatan pendanaan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota masih berlangsung.
Pemkot Balikpapan menegaskan pihaknya akan terus memperjuangkan agar proyek ini segera rampung, mengingat ketersediaan air bersih sudah menjadi kebutuhan mendesak dan tidak bisa ditunda lebih lama.
“Tanpa dukungan pusat dan provinsi, kita tidak akan mampu membiayai proyek sebesar ini. Maka, kami berharap ada keputusan segera agar masyarakat bisa menikmati manfaatnya dalam beberapa tahun ke depan,” pungkas Murni. (oc/ar)














Discussion about this post