TARAKAN, Fokusborneo.com – Kota Tarakan baru saja memecahkan keraguan lama dengan menggelar Tanam Perdana Padi Cetak Sawah berskala besar.
Acara yang berlangsung di lahan Sungai Siaboy, Kelurahan Juata Laut, Senin (30/9/25) ini, bukan hanya seremonial, tetapi menjadi langkah konkret pertama Tarakan dalam mendukung program swasembada pangan nasional, khususnya di bawah dukungan program Calon Presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan bersejarah ini, dihadiri jajaran penting mulai dari Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI, Wali Kota Tarakan, Komandan Kodim 0907 Tarakan beserta unsur Forkopimda, hingga kepala dinas terkait dan tokoh masyarakat.
Sebanyak 200 orang, termasuk anggota dari dua kelompok tani utama Siaboy Makmur dan Nusantara Subur turut serta dalam momen ini.
Khoirudin, S.E., Ketua Kelompok Tani Siaboy Makmur yang juga Bendahara DPW LDII Kaltara, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, hari ini terbukti bahwa Tarakan masih bisa memiliki lahan pertanian. Berkat semangat Pak Wali Kota, dukungan Kementerian Pertanian, dan kerja keras TNI, kelompok tani kami diberi kepercayaan untuk mengelola lahan sawah,” ujar Khoirudin kepada media.
Dari total 313 hektar lahan yang dikelola bersama Yayasan Al Mukminun, 202 hektar telah dialokasikan untuk program cetak sawah. Rinciannya, 130 hektar dikelola Kelompok Tani Siaboy Makmur dan 72 hektar Kelompok Tani Nusantara Subur.
Khoirudin menambahkan mayoritas petani yang terlibat adalah generasi muda milenial.

Dengan dukungan penuh dari teknologi pertanian modern, pendampingan intensif dari Brigadir Pangan, serta penggunaan alat-alat canggih, ia optimis target panen nasional, yaitu 5 ton gabah per hektar, dapat dicapai.
“Harapan kami, lahan yang belum dibuka bisa segera dijadikan lahan pertanian dan masuk program cetak sawah tahun berikutnya. Kami ingin terus dibimbing dan berkontribusi nyata agar Tarakan juga bisa menopang ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Kebanggaan juga disampaikan Komandan Kodim 0907 Tarakan, Letkol Inf Syaiful Arif, S.Sos., M.Han.
Ia bangga melihat Tarakan untuk pertama kalinya memiliki program cetak sawah rakyat berskala besar.
“Ini adalah momen penting yang perlu kita apresiasi,” kata Dandim.
Ia berharap, ke depannya, kawasan ini tidak hanya menjadi lumbung pangan, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi eko agrowisata, sekaligus sarana edukasi pertanian modern bagi masyarakat Tarakan.
Langkah besar ini, menegaskan komitmen Tarakan untuk tidak hanya fokus pada sektor migas, tetapi juga memperkuat fondasi pertaniannya, memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani, dan secara signifikan memperkuat posisi daerah dalam mendukung agenda swasembada pangan nasional.(**)















Discussion about this post