BALIKPAPAN, Fokusborneo.com — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Balikpapan terus mempercepat sejumlah proyek infrastruktur penting di berbagai titik strategis kota. Fokus utama saat ini tertuju pada perbaikan drainase Jalan MT Haryono, peningkatan Jalan Tanjakan Global, dan penataan kawasan Jalan Ahmad Yani.
Ketiga lokasi tersebut merupakan titik rawan yang berhubungan langsung dengan aktivitas harian warga, sehingga penyelesaiannya menjadi prioritas untuk memperkuat sistem kota yang aman, nyaman, dan tahan terhadap curah hujan tinggi.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan, pembangunan infrastruktur di Balikpapan harus mencerminkan arah pembangunan kota modern yang tangguh, tidak sekadar proyek fisik yang selesai di atas kertas.
Ia menyampaikan setiap kegiatan lapangan diarahkan agar membawa dampak nyata bagi masyarakat, baik dalam hal pengendalian genangan air, peningkatan keselamatan di jalan raya, maupun penyediaan ruang publik yang ramah pejalan kaki.
“Setiap pembangunan harus membawa manfaat langsung. Kami pastikan setiap proyek tidak berhenti di angka serapan anggaran, tapi betul-betul memperbaiki kualitas hidup warga,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).
Di kawasan Jalan MT Haryono, pekerjaan drainase sudah berlangsung sejak awal bulan ini. Wilayah sekitar Gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) menjadi fokus utama, karena genangan kerap muncul setiap kali hujan deras mengguyur kota.
Petugas PUPR tampak membersihkan endapan sedimen tebal, memperkuat dinding saluran yang mulai rapuh, dan menata ulang arah aliran air agar mampu menampung debit yang lebih besar. Selain itu, sistem pelimpasan air juga sedang diperbaiki agar tidak menumpuk di satu titik.
Menurut Rahmad, perbaikan drainase menjadi fondasi penting bagi ketahanan kota. Tanpa saluran air yang lancar, seluruh infrastruktur lain akan terdampak. Ia menegaskan, setelah proyek fisik rampung, pemerintah akan menyiapkan skema pemeliharaan berkala agar fungsi saluran tetap optimal.
Setiap kelurahan juga diminta aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan melibatkan masyarakat dalam pembersihan rutin.
“Drainase tidak cukup dibangun, tapi harus dijaga bersama. Begitu mampet, air meluap, dampaknya langsung dirasakan warga,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, pengerjaan di kawasan Tanjakan Global juga terus dipacu. Jalur ini termasuk ruas utama yang menghubungkan Balikpapan Selatan dengan pusat kota. Kondisi medan yang menanjak dan licin kerap memicu kecelakaan, terutama pada musim hujan.
Karena itu, Pemkot Balikpapan menggelontorkan anggaran sekitar Rp30 miliar untuk proyek peningkatan jalan. Pekerjaan meliputi pelapisan ulang permukaan aspal, perataan bahu jalan, penambahan marka serta rambu lalu lintas, dan sistem drainase tepi jalan yang lebih baik.
“Kami menyesuaikan struktur jalan agar lebih kuat, lebih aman untuk kendaraan berat, dan mengurangi risiko tergelincir,” tutur Rahmad.
Selama proses pekerjaan, pemerintah menerapkan sistem buka-tutup arus lalu lintas yang dikoordinasikan bersama Satlantas Polresta Balikpapan. Pengaturan ini bertujuan meminimalkan kemacetan dan menjaga mobilitas warga tetap berjalan normal.
Rahmad menyebutkan, setiap proyek besar wajib diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu aktivitas ekonomi maupun kegiatan harian masyarakat.
Selain dua titik tersebut, Pemkot Balikpapan juga memperbaiki kawasan Jalan Ahmad Yani dengan fokus ganda: perbaikan drainase dan pembangunan trotoar baru. Trotoar yang dibangun kali ini tidak hanya berfungsi sebagai jalur pejalan kaki, tapi juga sebagai elemen estetika kota.
Desainnya lebih lebar, menggunakan material ramah lingkungan, dilengkapi jalur landai bagi difabel, serta penerangan hemat energi di sepanjang sisi jalan. Di beberapa titik, tanaman hias ditanam untuk menghadirkan ruang hijau dan memperindah kawasan.
“Jalan Ahmad Yani adalah wajah kota. Kalau trotoarnya tertata, drainasenya lancar, itu mencerminkan Balikpapan yang peduli pada tata ruang dan keselamatan publik,” ujar Rahmad.
Meski banyak proyek tengah berjalan, Rahmad menekankan pentingnya partisipasi publik. Menurutnya, keberhasilan pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga hasil dari kepedulian warga.
Pemerintah membuka kanal laporan masyarakat untuk menampung masukan terkait pekerjaan di lapangan, termasuk titik genangan, jalan rusak, dan saluran tersumbat.
“Kalau masyarakat ikut menjaga, hasilnya akan lebih terasa. Kota yang bersih dan aman lahir dari kebersamaan,” katanya.
Dalam jangka panjang, seluruh proyek ini menjadi bagian dari rencana besar menjadikan Balikpapan sebagai kota penopang Ibu Kota Nusantara (IKN). Infrastruktur yang kuat akan menjadi daya tarik investasi sekaligus penopang utama mobilitas barang dan manusia antara Balikpapan dan wilayah IKN.
Pemerintah juga terus memperluas konektivitas antarkawasan, terutama di wilayah utara dan timur yang mulai berkembang sebagai zona permukiman baru.
Rahmad menambahkan, setiap proyek dikerjakan dengan prinsip keberlanjutan agar tidak hanya menjawab kebutuhan sekarang, tetapi juga memperkuat fondasi kota di masa depan. Ia menyebutkan Balikpapan harus tumbuh sebagai kota yang modern tanpa kehilangan ketertiban dan karakter khasnya sebagai kota energi yang ramah lingkungan.
“Semua ini bukan pekerjaan satu tahun, tapi investasi jangka panjang untuk generasi berikutnya. Balikpapan harus terus bergerak, tangguh menghadapi perubahan, dan memberi rasa aman bagi setiap warganya,” tutupnya. (*)
Discussion about this post