TARAKAN, Fokusborneo.com – Merebaknya penggunaan gelas plastik sekali pakai untuk menyajikan minuman di kafe-kafe dan sejenisnya bagi konsumen yang minum di tempat, disoroti serius Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan. Praktik ini dinilai berpotensi besar menambah volume sampah plastik di kota tersebut.
Menanggapi kondisi ini, Kepala DLH Tarakan, Andry Rawung, menyatakan pihaknya akan segera mengambil langkah tegas.
Dalam waktu dekat, DLH berencana menerbitkan surat edaran (SE) yang secara spesifik akan melarang penggunaan gelas plastik untuk penyajian minuman yang diminum langsung di lokasi usaha. Hal ini penting untuk menekan kontribusi sampah plastik dari sektor kafe.
”Ini akan jadi atensi kami, dan kami pikir persoalan gelas plastik pada sajian kafe dan sejenisnya bukan persoalan sepele. Dalam waktu dekat kami akan membuat surat edaran meminta kafe, kedai, angkringan agar tidak menyajikan minuman dengan gelas plastik. Kalau take away kita bisa memahami, tapi kalau minum di tempat itu sebaiknya menggunakan gelas,” tegas Andry Rawung, Selasa (21/10/25).
Andry Rawung juga mengakui Peraturan Wali Kota (Perwali) Tarakan tentang pengurangan penggunaan kemasan plastik sekali pakai yang diterbitkan tahun 2024 belum tersosialisasi secara maksimal. Namun, ia mengklaim regulasi tersebut sudah memberikan dampak, yaitu mengurangi produksi sampah plastik Tarakan sebesar 14 hingga 17 persen.
Penerbitan surat edaran ini diharapkan dapat memperkuat implementasi Perwali, terutama di tempat-tempat usaha seperti kafe.
”Perwali kita ada tentang pengurangan pengelolaan untuk kemasan plastik sekali pakai tahun 2024. Tapi saya kira ini belum tersosialisasikan secara maksimal. Sehingga hal ini belum memantik kesadaran masyarakat,” jelasnya.
Meski demikian, Andry Rawung menyayangkan Perwali yang ada saat ini hanya mengatur sanksi administratif dan belum memiliki sanksi hukuman.
“Sayangnya dalam perwali hanya berbentuk sanksi administratif belum ada sanksi hukuman pada penggunaan sampah plastik yang tidak tepat. Kami berharap pelaku usaha kafe dan sejenisnya dapat memberikan kontribusi mengurangi penggunaan barang sekali pakai ini,” tutupnya.(**)
Discussion about this post