BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) tengah dibangun di tiga titik strategis di Balikpapan sebagai upaya Pemerintah Kota memperluas akses ekonomi bagi masyarakat.
Program ini menjadi bagian dari strategi Pemkot untuk memberdayakan warga, memaksimalkan aset daerah, dan membangun ekosistem ekonomi produktif yang inklusif, sehingga masyarakat dapat terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi tanpa harus menunggu bantuan dari luar.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kesuma, menegaskan bahwa KKMP bukan hanya merupakan pembangunan fisik, melainkan wahana ekonomi yang menghubungkan pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendukung.
“KKMP adalah kesempatan bagi warga untuk belajar berbisnis, berinovasi, dan merasakan manfaat ekonomi secara langsung. Setiap koperasi kelurahan harus mampu menjadi pusat kegiatan ekonomi, tempat warga bertemu, bertransaksi, dan mengembangkan usaha bersama,” ujar Heruressandy saat meninjau lokasi pembangunan, Selasa (21/10/2025).
Tahap awal pembangunan difokuskan di tiga kelurahan, yakni Graha Indah (Balikpapan Utara), Sepinggan Baru (Balikpapan Selatan), dan Manggar (Balikpapan Timur). Pembangunan ini melibatkan kolaborasi antara Pemkot Balikpapan, Kementerian Koperasi dan UKM, Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB), serta TNI, agar pembangunan gerai dan gudang dapat berjalan cepat dan tepat sasaran.
“Kerja sama lintas instansi ini memastikan koperasi bukan hanya hadir sebagai bangunan, tetapi siap untuk segera beroperasi dengan dukungan modal, manajemen, dan jaringan pemasaran. Tujuannya, agar warga merasakan manfaat ekonomi secara nyata dalam waktu dekat,” tambah Heruressandy.
Dari total 34 koperasi kelurahan di Balikpapan, tiga sedang dibangun secara fisik, tujuh sudah aktif menjalankan kegiatan ekonomi meski modal terbatas, dan sisanya masih dalam tahap pengusulan.
Beberapa koperasi yang sudah aktif telah bekerja sama dengan BUMN seperti PT Bulog dan PT Patra Niaga, menyalurkan bahan pokok dan LPG ke masyarakat, sekaligus menjadi sarana pelatihan ekonomi bagi warga.
Heruressandy menekankan bahwa keberhasilan KKMP tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi juga tata kelola, administrasi, dan aktivitas rutin seperti Rapat Anggota Tahunan (RAT).
“Koperasi yang sehat adalah yang tertib administrasi dan aktif dalam kegiatan, termasuk RAT. Ini penting agar koperasi bisa berjalan mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.
Selain itu, Pemkot Balikpapan berharap koperasi kelurahan menjadi pusat inovasi ekonomi lokal, di mana warga dapat memulai usaha, belajar manajemen keuangan, dan memperluas jaringan dagang secara kolaboratif.
Heruressandy menambahkan program ini juga memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam pengembangan usaha lokal.
“Tujuan utama kita adalah memberikan akses ekonomi nyata kepada warga. Melalui koperasi kelurahan, warga tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pelaku ekonomi aktif yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing. KKMP adalah investasi sosial dan ekonomi yang akan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan di tingkat kelurahan,” tutup Heruressandy. (*)















Discussion about this post