BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Harmoni antarumat bukan hanya seruan, melainkan tanggung jawab bersama.
Semangat itulah yang dihidupkan Pemerintah Kota Balikpapan lewat pengukuhan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) periode 2025–2030, Selasa (21/10/2025), di Hotel Grand Senyiur.
Acara yang dirangkai dalam kegiatan silaturahmi Forkopimda ini dihadiri tokoh lintas agama, adat, masyarakat, dan pemuda, yang bersama-sama meneguhkan tekad menjaga kedamaian di kota minyak.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud hadir langsung mengukuhkan kepengurusan FKUB yang baru. Dalam sambutannya, ia menegaskan keberagaman agama dan budaya adalah kekuatan, bukan perbedaan yang memecah. Rahmad menyebut FKUB memiliki peran strategis sebagai penjaga harmoni dan penyalur aspirasi umat beragama di tingkat akar rumput.
“Forum ini bukan hanya wadah musyawarah, tapi rumah besar tempat semua perbedaan dapat disatukan. Apabila terdapat persoalan yang menyentuh ranah keagamaan, duduk bersama dan bicarakan secara baik. Balikpapan harus menjadi contoh kota yang damai, toleran, dan beradab,” ujarnya.
Rahmad juga menyinggung tantangan sosial seiring pertumbuhan Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Mobilitas penduduk yang meningkat membawa peluang ekonomi, namun juga potensi gesekan sosial.
Ia mengingatkan pentingnya menjaga nilai budaya lokal yang mengedepankan sopan santun, gotong royong, dan tenggang rasa.
“Masyarakat Balikpapan memiliki kultur kuat. Pendatang boleh datang dari mana saja, namun tetap wajib mengikuti tatanan sosial yang telah lama dirawat. Kemajuan tidak boleh menghilangkan jati diri kita,” pesannya.
Menutup kegiatan, Wali Kota Rahmad Mas’ud mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga Balikpapan sebagai kota yang damai dan toleran. Ia berharap semangat kebersamaan yang tumbuh di FKUB dapat menular ke seluruh lapisan masyarakat.
“Balikpapan ini rumah besar bagi seluruh warga. Jika kebersamaan dan saling menghormati dijaga, kedamaian akan menjadi identitas kota ini. Mari wariskan nilai-nilai ini kepada generasi berikutnya,” pungkasnya.
Ketua FKUB Balikpapan periode 2025–2030, H. Hakimin, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan FKUB akan terus menjadi jembatan komunikasi antarumat beragama dan memperkuat moderasi di tingkat masyarakat.
“FKUB hadir bukan hanya saat terjadi persoalan, tetapi juga dalam kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan keakraban lintas agama. Kerukunan itu bukan damai semata, tetapi kerja sama yang hidup dan berkelanjutan,” kata Hakimin.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Balikpapan, Sutadi, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat sinergi antara Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat.
Ia menyebut pengukuhan FKUB berlandaskan pada Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama Nomor 8 dan 9 Tahun 2006, serta Perwali Nomor 12 Tahun 2021.
“Kerukunan bukan urusan satu lembaga saja, tetapi tanggung jawab bersama. Silaturahmi ini menjadi ruang mempererat koordinasi dan menyamakan langkah antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat,” tuturnya. (*)















Discussion about this post