TANJUNG SELOR, Fokusborneo.com – Pelatihan Fardu Kifayah yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dibuka oleh Kepala Biro (Karo) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Kaltara H. Muhammad Rosyit, S.IP., MM., digelar di Ruang Serbaguna Lantai 1 Gedung Gabungan Dinas pada Kamis (27/11) pagi.
Turut hadir mendapingi Karo Kesra, Ketua Baznas Kaltara H. Ubid Hadruni, SH., perwakilan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kaltara, perwakilan Baznas Bulungan, unsur pimpinan Muslimat NU Kaltara dan para pelatih Fardu Kifayah yang akan membimbing 54 peserta yang berasal dari berbagai daerah di wilayah Provinsi Kaltara.
“Pemprov Kaltara mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan Fardu Kifayah ini. Fardu Kifayah tidak hanya menjalankan perintah agama sesuai syariat, tetapi juga para personelnya diharapkan dapat berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat” kata Karo Kesra.
Menurut Rosyit, di tengah fokus pembangunan secara fisik yang terus berkembang saat ini, tidak boleh melupakan perintah agama. Salah satunya adalah dengan pelatihan Farhu Kifayah yang tergolong vital dan berperan sangat penting di tengah masyarakat.
“Empat komponen utama dalam Fardu Kifayah yaitu memandikan, mengafani, menshalatkan hingga menguburkan sesuai syariat Islam dapat menjadi tonggak penting dalam kehidupan bermasyarakat secara luas,” tegasnya.
Ia meyakini, peserta yang hadir disini tidak hanya ingin menambah ilmu, tetapi juga memiliki niat tulus untuk mengabdi di tengah masyarakat. Kehadiran para pengurus jenazah yang terlatih akan sangat membantu keluarga yang berduka.
Maka dari itu, kolaborasi yang terjalin antara Pemprov Kaltara dengan Baznas ini dapat terus berlanjut dan berkesinambungan.
“Harapannya, dengan kompetensi para Fardu Kifayah yang semakin meningkat ini dapat membantu masyarakat secara luas,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Baznas Kaltara Ubid Hadruni juga menyatakan bahwa pelatihan ini dikhususkan bagi mereka yang jauh dari kota, terutama dari wilayah terpencil.
”Pelatihan ini dikhususkan bagi komunitas dari wilayah yang jauh dari kota maupun terpencil. Total peserta yang berjumlah 50an orang ini tidak hanya berasal dari Tanjung Selor, tetapi juga dari desa atau kecamatan yang ada di Kabupaten Bulungan maupun wilayah lainnya di Provinsi Kaltara” jelas Ketua Baznas ini.
Pelatihan ini akan berlangsung selama 1 hari, dan diikuti oleh 54 peserta yang dibagi menjadi 2 klaster, yaitu klaster pria dan wanita. Yang masing-masing klaster akan dipandu oleh 1 pelatih. (dkisp)























Discussion about this post