BALIKPAPAN, Fokusborneo.com — Suasana Halaman Balikpapan Sport Convention Center (BSCC) Dome tampak hidup dan penuh antusiasme pada pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2025, Senin malam (8/12/2025).
Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali menghadirkan ajang kebudayaan tahunan ini dengan skala yang lebih besar dan meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
PKD 2025 akan berlangsung selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 Desember 2025. Tahun ini terasa semakin istimewa dengan kehadiran artis nasional Juan Reza yang dijadwalkan tampil pada malam puncak, Rabu (10/12/2025).
Kehadiran bintang tamu tersebut diperkirakan akan menarik lebih banyak pengunjung, khususnya dari kalangan anak muda.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Balikpapan, Irawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa PKD terus berkembang dari tahun ke tahun.
“Tahun 2023 PKD hanya satu hari, kemudian menjadi tiga hari pada 2024, dan tahun ini kembali digelar tiga hari dengan cakupan kegiatan yang lebih luas,” ujarnya.
Ia menambahkan penyelenggaraan PKD merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat budaya lokal. “PKD bukan sekadar acara seremonial, tetapi ruang untuk menampilkan potensi seni yang kita miliki sekaligus memperkuat identitas budaya Balikpapan,” kata Irawan.
Terkait keterbatasan anggaran, Irawan menyebut pihaknya tetap berusaha menjaga kualitas kegiatan. “Kami menyadari tantangan anggaran, tetapi pelaksanaan PKD harus tetap memberi ruang bagi pelaku seni dan masyarakat untuk berkreasi,” ujarnya.
PKD 2025 menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari lomba tari kreasi jenjang PAUD, SD, hingga SMP, serta kompetisi olahraga tradisional seperti egrang, tarik tambang, lari balok, dan hadang.
Balikpapan Fashion Carnival tingkat kota dan provinsi juga akan digelar, melibatkan pelajar hingga masyarakat umum dalam menampilkan kostum bertema budaya Nusantara.
Selain itu, Pagelaran Seni turut meramaikan panggung kebudayaan dengan penampilan sanggar tari, sekolah, band lokal, hingga kesenian tradisional seperti Kuda Lumping dan Barongsai.
Penampilan drum band dari berbagai sekolah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Tahun ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya Pemkot Balikpapan menyerahkan bantuan alat musik tradisional kepada lembaga adat.
“Ini langkah penting untuk memperkuat pelestarian budaya melalui dukungan fasilitas yang memadai,” tutur Irawan.
Selain bantuan tersebut, Anugerah Kebudayaan juga akan diberikan kepada para pelaku budaya yang dinilai berkontribusi bagi pengembangan seni dan tradisi lokal. Irawan menegaskan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap dedikasi para seniman.
“Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kerja panjang para pegiat budaya di Balikpapan,” ucapnya.
Dengan rangkaian kegiatan yang semakin kaya, PKD 2025 diharapkan mampu membangun ekosistem budaya yang lebih kuat, sekaligus memperkuat partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni dan tradisi daerah. (oc)






















Discussion about this post