BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Peningkatan kekeruhan air yang dirasakan sebagian pelanggan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) dalam beberapa hari terakhir dipastikan bukan berasal dari kerusakan jaringan ataupun gangguan teknis yang bersifat darurat.
Manajemen menyebutkan, perubahan warna air tersebut merupakan dampak lanjutan dari proses washout atau pengurasan pipa yang saat ini dilakukan secara bertahap di berbagai titik distribusi.
Dalam keterangannya, Tenaga Ahli Humas PTMB, Adelina, menjelaskan kegiatan washout merupakan metode yang lazim dilakukan oleh perusahaan air minum untuk menjaga kualitas layanan tetap sesuai standar.
Ia menerangkan selama pengurasan berlangsung, tekanan air dalam jaringan pipa mengalami perubahan sehingga endapan yang sebelumnya menempel ikut terbawa aliran.
“Biasanya setelah washout, air akan tampak kecokelatan atau keruh karena partikel endapan bergerak keluar. Situasi tersebut tidak berbahaya dan akan kembali bening setelah debit stabil,” papar Adelina, Rabu (10/12/25).
Lebih jauh ia menjabarkan, endapan yang dimaksud bukanlah material berbahaya, melainkan residu alami yang mengendap di pipa akibat aliran air jangka panjang. Proses pembersihan perlu dilakukan secara rutin agar kualitas air terjaga dan jaringan tidak mengalami penyumbatan di kemudian hari.
“Pelaksanaan washout menjadi salah satu cara untuk memastikan suplai air tetap bersih, aman diminum, serta dapat mengalir dengan tekanan yang konsisten di rumah pelanggan,” lanjutnya.
Selain menyebabkan kekeruhan sementara, ia menyebut sebagian pelanggan juga berpotensi merasakan penurunan tekanan air, terutama mereka yang berada di ujung jaringan distribusi. Menurut Adelina, kondisi tersebut tidak dapat dihindari karena petugas perlu membuka valve tertentu untuk memperlancar proses pembersihan.
“Pada beberapa lokasi, aliran mungkin melemah atau berhenti sejenak. Itu efek samping dari kegiatan pemeliharaan yang memang harus dilakukan demi keberlangsungan layanan jangka panjang,” kata dia.
Ia menekankan pelanggan tidak perlu merasa khawatir karena seluruh aktivitas lapangan dilakukan dengan pengawasan teknis yang ketat dan mengikuti prosedur standar. PTMB juga terus memantau kualitas air setelah pengurasan untuk memastikan kondisi kembali normal dalam waktu yang wajar.
Ia mengimbau masyarakat agar menampung air bersih lebih dulu jika sudah menerima pemberitahuan jadwal washout.
Di sisi lain, Adelina menyampaikan PTMB turut membuka ruang pelaporan bagi warga yang mengalami kekeruhan lebih lama dari biasanya. Laporan tersebut akan diteruskan ke tim teknis di lapangan untuk diperiksa penyebabnya. Ia menilai keterlibatan pelanggan sangat membantu percepatan respons.
“Kami mendorong pelanggan segera melapor jika kondisi air tidak kembali jernih dalam waktu beberapa jam. Semakin cepat informasi diterima, semakin cepat pula tim kami bisa menindaklanjuti,” tambahnya.
Sebagai bentuk transparansi layanan, PTMB juga memperkuat saluran informasi publik melalui berbagai kanal komunikasi. Pelanggan dapat mengakses Call Center 0542–878991/878992, layanan SMS dan WhatsApp ke 0816200110, hingga kanal media sosial Instagram @tirtamanuntungbalikpapan dan @ptmb_commandcenter.
Selain itu, pelanggan dapat memeriksa tagihan dan menyampaikan keluhan secara daring melalui laman pelanggan.tirtamanuntung.co.id.
Adelina turut menyampaikan penghargaan kepada masyarakat Balikpapan atas pengertian dan dukungan selama proses pemeliharaan berlangsung. Ia menilai partisipasi pelanggan merupakan bagian penting dari keberhasilan peningkatan layanan air bersih di kota ini.
“Kami berterima kasih atas kesabaran pelanggan. Semua upaya ini dilakukan agar ke depan suplai air semakin stabil dan kualitasnya terus membaik,” tutupnya. (*)





















Discussion about this post