TARAKAN – Science Techno Park Provinsi Kalimantan Utara menggelar Focus Group Discussion dengan mengundang perwakilan UKM, Pemerintah, Bank Indonesia hingga BPOM dan beberapa stakeholder di Hotel Tarakan Plaza, Selasa (10/12/19). FGD ini untuk mencari solusi dan kelemahan demi menumbuh kembangkan UKM di Kaltara.
“Dari sisi pandangan pasar atau konsumen produk-produk kita masih perlu banyak dibenahi baik dari sisi higienisnya maupun persyaratan dari BPOM termasuk kemasannya. Kalau mengacu standar pasar termasuk jaminan produk sudah lolos dari BPOM dan seterusnya,†ucap Kepala Incubator STP Kaltara Kaujan.
Kelemahan UKM di Kaltara masih belum memenuhi persyaratan yang telah ditentukan BPOM. Menuju syarat-syarat tersebut harus melalui prosedur dan aturan.
“FGD diharapkan ada persamaan antara hal-hal yang belum bisa dipenuhi UKM atau apakah nanti ada kebijakan-kebijakan yang bisa mempercepat proses itu. Sebenarnya ada beberapa UKM binaan STP yang sudah memiliki persyaratan, dari kadar-kadar keterangan produk itu kita bantu melalui laboratorium untuk mengisinya,†jelasnya.
Diharapkan ada kesadaran dari UKM untuk memperpanjang hasil uji produk yang sudah habis. Sebab banyak UKM tidak melakukan perpanjangan hasil uji produknya dan hanya berharap bantuan.
“Kita minta UKM ada kesadaran dalam mengurus perpanjangan hasil uji produknya di laboratorium. Sebab dalam pengujian ini membutuhkan biaya, itu yang tidak disadari, UKM hanya berharap bantuan terus dan bantuan itu hanya sekali saja diawal tidak selamanya,†terangnya.
Baca juga: Kembangkan Bisnis UKM, STP Kaltara Gelar Buisnees Matching
Selama ini yang sering terjadi UKM di Kaltara masih terus berharap bantuan. Bantuan yang diberikan STP ke setiap UKM hanya sekali sebab masih banyak lagi yang lainnya membutuhkan.
“Sebenarnya dalam pengurusan ini tidak ada kendala hanya saja mereka tidak mau ribet dan merasa produknya sudah laku padahal kalau mau usahanya besar persyaratan itu harus dipenuhi,†himbaunya. (spo/aii)