TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie resmikan Pelabuhan Tengkayu I SDF Tarakan, peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti serta pemotongan pita di dermaga keberangkatan, Sabtu (15/8/2020).
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menjelaskan, pembangunan dan pengembangan pelabuhan Tengkayu I SDF dimulai sejak tahun 2017. Pembangunan dibagi menjadi 5 tahap menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemprov Kaltara.
“Pada tahun 2017 kita mulai membangun SDF dalam 3 tahun anggaran,†ungkapnya.
Irianto mengatakan, sebuah negara maju harus menyiapkan infrastruktur moda transportasi yang bagus yang bisa digunakan untuk masyarakat. Sejak tahun 2018 Pelabuhan Tengkayu I SDF menjadi asset milik Pemprov Kaltara untuk kepentingan publik.
Total anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan Pelabuhan SDF menghabiskan sekitar Rp 200 milliar lebih, dan saat ini baru terbangun sekitar 50 persen menggunakan APBD pemprov Kaltara Rp 100 milliar lebih.
Pelabuhan yang dibangun dengan sangat bagus ini, diharapkan dapat dikelola dengan baik oleh pengelola, “Saya minta kepada pengelola untuk menjaga kebersihan begitu juga masyarakat, ada yang tidak peduli corat – coret, jika sudah di cocat – coret tentu akan kotor,†tegasnya.
Diketahui pengembangan pelabuhan Tengkayu I SDF Tarakan dibagi menjadi 5 tahap, tahap 1 dan 2 tahun 2017 dengan anggaran Rp 19 milliar dan 19,2 milliar. Tahap 3 tahun 2018 dengan anggaran Rp 33 milliar, tahap 4 dan 5 tahun 2019 dengan anggaran Rp 19,4 milliar dan Rp 14,8 milliar.
Tahap selanjutnya yakni tahap VI rencana pengembangan ruang tunggu dan perkantoran pada sisi darat, “Saya sudah lapor pak Jokowi (Presiden) minta dukungan APBN kemarin Menhub masih sakit, mudahan setelah 17 Agustus nanti saya bisa bertemu pak Menhub,†katanya.
Pemprov Kaltara sudah mengeluarkan dana Rp 100 milliar lebih sesuai rencana induk masterplan total anggaran yang dibutuhkan Rp 200 miliar lebih sehingga masih butuh sekitar Rp 100 milliar.
“Diharpkan nanti ada swasta membangun hotel membangun restoran warung atau kita banguan sendiri itu nanti kita sewakan, nanti dikelola oleh perusda atau uptd juga bisa,†imbuhnya.
Desain ruang tungg dan perkantoran seperti kapal, tedapat 2 lantai, lantai atas bisa jadi café, maupun tempat wisata kuliner. (wic/iik)