Menu

Mode Gelap

Ekonomi

Outbreak dari Covid-19, Berisiko Pengaruhi Ekspor Kaltara


					Kepala KPwBI Kaltara Yufrizal. Foto : Istimewa Perbesar

Kepala KPwBI Kaltara Yufrizal. Foto : Istimewa

TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara, kembali menyelenggarakan Webinar Series 4.0 Jilid VII bertajuk “Akselerasi Perekonomian : Mendongkrak Ekspor Bumi Benuanta”.

Kegiatan ini, diawali sambutan oleh Kepala KPwBI Provinsi Kaltara, Yufrizal dan dilanjutkan arahan sekaligus pembukaan oleh Pjs. Gubernur Kaltara, Dr. H. Teguh Setyabudi, M.Pd.

“Kami mengapresiasi langkah KPwBI Prov. Kaltara yang senantiasa bersinergi dengan Pemprov Kaltara dan telah mengadakan Webinar hingga 7 kali sampai saat ini. Semoga KPwBI Provinsi Kaltara dapat terus memberikan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Daerah dalam rangka perbaikan dan peningkatan ekonomi Kaltara,” sambut Teguh.

width"250"

Kegiatan Webinar Series 4.0 merupakan wadah untuk berdiskusi yang difasilitasi oleh KPwBI Provinsi Kaltara untuk membahas isu-isu strategis terkini dengan melibatkan pakar dibidangnya. Beberapa isu yang diangkat terebut mencakup isu perekonomian dan inflasi, digitalisasi, pengembangan UMKM, Kerja sama Antar Daerah (KAD), dan elektronifikasi Pemda.

width"400"
width"450"
width"400"

Dalam sambutannya Yufrizal memaparkan, bahwa kondisi perekonomian Kaltara didominasi oleh pertambangan dan pertanian yang berorientasi ekspor. Sehingga ekonomi Kaltara relatif bergantung pada kondisi ekonomi global.

Pada kesempatan ini Yufrizal juga mengingatkan Kondisi outbreak dari Covid-19 berisiko mempengaruhi ekspor Kaltara. Pangsa ekspor batu bara menunjukkan tren yang menurun sehingga ekspor di sektor lain juga perlu mendapatkan perhatian.

width"300"

“Penurunan permintaan dari Tiongkok khususnya untuk komoditas batu bara berisiko menahan laju perbaikan kinerja ekspor Kaltara, mengingat batu bara Kaltara yang diekspor ke Tiongkok relatif besar (negara kedua setelah India),” kata Yufrizal.

Lebih lanjut Yufrizal mengungkapkan, bahwa sampai dengan saat ini, industri di Kaltara masih berada pada kategori produk low technology.

“Kami melakukan pemetaan menggunakan metode comparative advantage product space dan menemukan fakta bahwa hampir seluruh industri existing di Kaltara masih berada di bagian peripheral, dan belum mencapai core. Kondisi ini mengindikasikan bahwa produk ekspor utama Kaltara yang memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain di perdagangan dunia, masih relatif terbatas,” jelas Yufrizal.

Webinar sesi terakhir di 2020 ini menghadirkan 3 (tiga) orang narasumber yaitu Konsul Jenderal KJRI Kota Kinabalu – Krishna Djelani, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Dr. Kasan, M.M., serta Mill Manager PT. Nunukan Jaya Lestari Nur Affandi.

Pada sesi pertama, Konsul Jenderal KJRI Kota Kinabalu–Krishna Djelani menjelaskan tugas pokok dari KJRI Kota Kinabalu khususnya dalam melakukan promosi perdagangan dan investasi secara terintegrasi dan terarah. “Mengingat lokasi yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia mengakibatkan potensi ekspor Kaltara cukup besar,” jelas Krishna.

Pada sesi selanjutnya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Dr. Kasan, M.M., menyampaikan, bahwa perdagangan Indonesia Januari s.d Oktober 2020 mengalami surplus USD17,08 Miliar.

Kasan menjelaskan, surplus yang terjadi didorong baik oleh peningkatan ekspor, maupun pelemahan impor. Memanfaatkan momentum perbaikan ekspor, beberapa strategi jangka pendek dilakukan Pemerintah dalam terus mendorong ekspor produk yang mengalami pertumbuhan positif selama pandemi yang pulih pasca pandemi, serta produk baru yang muncul akibat pandemi Covid-19.

“Dalam jangka menengah pemerintah juga akan mendorong peningkatan ekspor produk yang memiliki market power, produk potensial dengan pangsa baik dan memulihkan produk yang kehilangan pangsa pasar,” terang Kasan.

Pada akhir pemaparan, baik Khrisna maupun Kasan kembali menegaskan komitmen dari KJRI Kota Kinabalu dalam fasilitasi bisnis dan peningkatan ekspor Indonesia ke Sabah, Malaysia maupun komitmen dari Kementerian Perdagangan dalam mendorong ekspor Indonesia melalui 46 perwakilannya di dunia.

Sementara Mill Manager PT. Nunukan Jaya Lestari Nur Affandi memaparkan, lesson learnt tantangan ekspor yang dihadapi perusahaan serta kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk bisa sukses menghadapi dampak pandemi.

Webinar ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para peserta yang mencapai angka 290 peserta yang terdiri dari Forkopimda Provinsi Kaltara dan juga Kabupaten/Kota se-Kaltara, stakeholder KPwBI Provinsi Kaltara, TPID dan BUMD seluruh Kaltara, akademisi, pengusaha, asosiasi, pelaku UMKM, dan mahasiswa hingga masyarakat umum. Tingginya animo masyarakat ini, juga tercermin dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peserta.

“Kami harap kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai pada kegiatan diskusi ini saja melainkan dapat ditingkatkan sampai dengan tatanan implementasi sehingga dapat mendongkrak ekspor dari Bumi Benuanta ini,” tutup Yufrizal.(**mt)

Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Apresiasi Kinerja 2024, PT KPB Mantapkan Langkah Menuju Fase Operasi RDMP

24 Juni 2025 - 16:57

Kaltara Sharia Festival 2025 di Tanjung Selor Dimulai Hari Ini, Rangkaian Kegiatan Siap Memeriahkan

24 Juni 2025 - 07:07

PHSS Sampaikan Pentingnya Perlindungan Obvitnas demi Ketahanan Energi

23 Juni 2025 - 23:47

Akar Peradaban Baru: Anak-anak, Akademisi, dan Pohon-pohon Masa Depan

23 Juni 2025 - 20:14

Dari Rimpang ke Peradaban: IKN Jadikan Jamu Aset Strategis Nusantara Baru

23 Juni 2025 - 17:08

PT Pertamina Hulu Indonesia Catatkan Kinerja Positif Pada RUPST Tahun Buku 2024, Perkuat Komitmen pada Keselamatan dan Keberlanjutan

23 Juni 2025 - 12:38

Trending di Daerah