TARAKAN – Sepanjang bulan Februari 2021, terdapat arus uang keluar (outflow) dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp139,89 miliar atau meningkat 31,06% (yoy) dibandingkan bulan Februari 2020.
Sementara arus uang masuk (inflow) mencapai Rp151,36 miliar atau naik 41,29% (yoy). Dengan demikian, pada Februari 2020 KPwBI Prov. Kaltara kembali mengalami net inflow sebesar Rp11,48 miliar.

“Kondisi net inflow di KPwBI (Kantor Perwakilan Bank Indonesia) Provinsi Kaltara disebabkan kembali berlanjutnya normalisasi peredaran uang di Kaltara sejak Januari lalu pasca net outflow yang cukup besar di akhir tahun 2020,†kata Kepala KPwBI Provinsi Kaltara Yufrizal melalui keterangan press rilisnya, Senin (1/3/21).



Secara kumulatif Januari dan Februari 2021 KPwBI Provinsi Kaltara tercatat mengalami net inflow sebesar Rp286 miliar. “KPwBI Provinsi Kaltara secara teratur melakukan dropping dan penarikan uang pada 3 (tiga) Kas Titipan Bank Indonesia (Tanjung Selor, Malinau dan Nunukan) sesuai kebutuhan,†ujarnya.
Sementara itu Pelaksanaan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) melalui layanan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)yang diselenggarakan oleh KPwBI Provinsi Kaltara sepanjang bulan Januari 2021 telah berlangsung dengan efisien, aman, andal dan lancar.

“Hal tersebut tercermin dari tingkat ketersediaan (availability) sistem yang mencapai 100% dan tidak terdapat unsettled transaction,†bebernya.
Nilai transaksi BI-RTGS pada bulan Januari 2021 tercatat sebesar Rp508,89 miliar dari volume yang tercatat sebanyak 523 transaksi. Nilai maupun volume transaksi tersebut mengalami penurunan masing-masing sebesar -42,3% (mtm) dan -15,7% (mtm) dibandingkan transaksi pada Desember 2020 terkait dengan normalisasi transaksi pasca akhir tahun.
“Nilai transaksi transfer dana melalui SKNBIpada bulan Januari 2021 tercatat sebesar Rp379,36 miliar dari volume transaksi yang tercatat sebanyak 8.754 transaksi. Sebagaimana dengan RTGS, nilai maupun volume transaksi mengalami penurunan dari Desember 2020 masing-masing sebesar –37,7% (mtm) dan –47,7%(mtm),†tutupnya.(**/Iik)