TARAKAN – Jumlah pengguna kode QR Standar Indonesia atau QRIS sebagai alat pembayaran terus meningkat dari tahun ke tahun, salah satunya di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, Teddy Budiman mengungkapkan dari data November 2022 jumlah merchant QRIS di Kaltara meningkat menjadi 47.251 merchant.
“Jika dibandingkan dengan tahun 2021 jumlah merchant QRIS bertambah 18.745 dari 28.506 per tanggal 31 Desember 2021 atau meningkat 65,76%,” jelas Teddy, Kamis (5/1/2023).
Selain merchant peningkatan QRIS juga terjadi pada pengguna, tecatat pada Desember 2021 sebanyak 29.875 pengguna baru meningkat menjadi 36.117 pada November 2022, artinya pengguna QRIS naik 6.242 atau sebesar 478,60 %.
Teddy menegaskan, untuk tahun 2023 ini pengguna baru QRIS di Provinsi Kalimantan Utara ditargetkan terus mengalami peningkatan.
“Tahun 2023 ini kita target 42 ribu pengguna baru QRIS, hal juga juga diamanahkan untuk seluruh Perwakilan BI di Indonesia termasuk di Kaltara,” tegasnya.
Pembayaran sistem digital ini terus di dorong Bank Indonesia melalui edukasi dan sosialisasi serta berbagai program BI kepada masyarakat.
Selain penggunaanya di Indonesia, saat ini Bank Indonesia telah menginisiasi kerjasama dengan negara di ASEAN untuk penggunaan QRIS.
“QRIS bisa digunakan di negara ASEAN, jadi teman-teman tidak perlu menggunakan uang tunai lagi atau tukar mata uang, belanja pakai QRIS aja nanti langsung terkonversi ke rupiah dan lebih menguntungkan,” ungkapnya kepada awak media.
Meski penggunaan uang digital terus meningkat, BI Kaltara menegaskan peredaran uang tunai tetap akan dipenuhi bahkan kebutuhan uang tunai di daerah 3T. (wic/Iik)















Discussion about this post