TARAKAN – Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) Provinsi Kalimantan Utara menjadi tuan rumah diselenggarakannya acara “Menuju Indonesia Maju Melalui Literasi dan Inklusi Keuangan”, Jum’at (19/11/2024) di Royal Tarakan Hotel.
Acara ini merupakan rangkaian acara yang ketiga sejak terakhir dilaksanakan pada tanggal 18 November 2023 di Kota Cirebon, Jawa Barat yang berjalan sukses menghadirkan pelaku usaha, investor dan akademisi.
Acara kali ini juga didukung oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Kalimantan Timur dan Utara, dengan sponsor dari PT Ciptadana Asset Management, yang bekerja sama dengan pelaku Jasa Keuangan lainnya, yaitu: PT Bank Mandiri Tbk, PT Asuransi Jiwa In health Indonesia serta PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
Berdasarkan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan pada situs ojk.go.id di tahun 2022 untuk Kalimantan Utara tingkat literasi dan inklusi keuangan berada pada angka 58,70% dan 91,6% di mana lebih tinggi dibanding tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional yang berada pada angka 49.68 %dan 85.10%.
Selisih angka persentase literasi dan inklusi keuangan yang cukup besar menunjukan bahwa masyarakat Indonesia, termasuk wilayah Kalimantan Utara belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai karakteristik dan peraturan berbagai produk serta layanan di sektor jasa keuangan.
Adapun masalah kurangnya literasi dan inklusi keuangan, bisa diakibatkan karena terjadinya stunting, karena faktor sosial ekonomi seperti pendapatan keluarga dan pendidikan dapat berpengaruh terhadap stunting yang mengarah pada buruknya kualitas dan kuantitas asupan gizi serta meningkatnya insiden penyakit tersebut (Ade, Jurnal Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting di Indonesia. 2019).
Sesuai yang disampaikan oleh Presiden Jokowi agar pasar modal bisa diakses oleh para pelaku bisnis di seluruh daerah di Indonesia, maka Komite pasar modal APINDO yang dipimpin oleh Bapak Gunawan Tjokro akan menjadi partner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI bersama stakeholder lainnya untuk mendorong dan mensosialisasikan ke perusahaan – perusahaan anggota APINDO di daerah agar bisa mengakses pasar modal sebagai alternatif financing untuk pengembangan usaha mereka. Komite pasar modal di APINDO adalah bagian dari bidang Bidang Kebijakan Moneter dan Jasa Keuangan (BKMJK) yang dipimpin oleh Bapak Tigor Siahaan.
Pada acara ini Peter Setiawan selaku ketua APINDO DPP Provinsi Kalimantan Utara memberikan sambutan dan mendukung terus agar Indonesia maju dengan memajukan literasi dan inklusi keuangan.
Iya mengungkapkan di Kaktara masih banyak yang tidak mengetahui investasi yang benar sehingga acara ini sangat penting dan perlu dilakukan.
“Kita ada acara ini yang pertama supaya masyarakat luas bisa tahun dimana investasi yang benar,” katanya.
Melalui kegiatan diskusi ini APINDO Kaltara memberikan lampu hijau, memberikan informasi dengan menghadirkan narasumber berkompeten.
“APINDO menggandeng beberapa sekuritas, sehingga pengusaha atau masyarakat mengerti, kita edukasi sehingga mereka bisa melihat oh ini bagus kah, enggak kah,” ujarnya.
Kemudian, dalam kesempatan ini Aldila Bandaro sebagai wakil dari BEI Kantor Perwakilan Kalimantan Timur dan Utara mengatakan bahwa pemahaman pelaku bisnis khususnya di Kalimantan Utara, harus bisa melihat peluang sumber pendanaan melalui Pasar Modal, tidak hanya Initial Public Offering (IPO) saham, namun bisa juga lewat obligasi.
Para pelaku Jasa Keuangan yang hadir malam ini, salah satunya adalah PT Bank Mandiri Tbk, yang diwakili Freddy Partogi sebagai Assistant Vice President PT Bank Mandiri Tbk Cab. Tarakan, mengatakan bahwa PT Bank Mandiri Tbk siap membantu pelaku bisnis di Provinsi Kalimantan Utara agar bisa mempercepat pertumbuhan dari aspek bisnis, networks, ide dan terobosan baru. “Program-program kami sebagai bagian dari misi literasi dan inklusi dari PT Bank Mandiri Tbk,†imbuh Freddy Partogi.
Selanjutnya, ada hadir PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, atau dikenal Mandiri InHealth, adalah perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan dengan jaminan kesehatan komersial untuk perusahaan swasta, BUMN, dan institusi pemerintahan. Mandiri Inhealth ini diwakili Budi Sriyono, sebagai Kepala Kantor Pemasaran Mandiri Inhealth Cab Tarakan, mengatakan bahwa sangat penting dalam memberikan literasi keuangan terutama dalam sektor asuransi, khususnya untuk pelaku bisris, bahwa perlindungan merupakan aspek penting untuk menjalani kestabilan dalam menjalankan bisnis. “Asuransi dapat memberikan rasa aman, dalam menjalankan bisnis,†penjelasan penutup yang disampaikan Budi.
Pendanaan bagi pelaku bisnis juga dapat diperoleh dengan cara melantai di bursa melalui IPO atau menerbitkan obligasi, yang prosesnya didampingi oleh perusahaan sekuritas. Malam ini hadir sebagai salah satu pemateri adalah Jogi Huxany Fatah, Head of Virtual Branch Priority PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk menjelaskan bahwa pasar modal dapat menjadi sumber pendanaan dalam bisnis, apalagi sekarang dapat memanfaatkan kemajuan digital. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk mendukung pernyataan Bursa Efek Indonesia bahwa IPO Saham dan Obligasi dapat menjadi opsi untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal.
Lalu, Bryan Polin Pangaribuan, selaku Head of Marketing Ciptadana Asset Management, selaku sponsor dalam kegiatan ini membicarakan tentang Reksa Dana sebagai pilihan investasi para pelaku bisnis. Selain membicarakan Reksa Dana Terbuka yang ditawarkan melalui Penawaran Umum, seperti Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pasar Uang, Bapak Bryan Polin Pangaribuan juga membahas mengenai Reksa Dana yang ditawarkan tanpa melalui penawaran umum untuk investor profesional, yaitu Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). RDPT berinvestasi pada instrumen investasi yang tidak tercatat di Bursa Efek, seperti Medium Term Notes (MTN). Para pelaku usaha, dapat memikirkan penerbitan MTN ini, sebagai alternatif pembiayaan, dimana Manajer Investasi dapat menjadikannya sebagai underlying asset dari RDPT yang dikelolanya.
“Kita hadir di Kaltara ini berkolaborasi dengan APINDO dari segi investasi, kami sangat berterimakasih dapat disambut dengan baik, dan ini target kami 2024 ke wilayah Timur,” jelasnya.
Sejak tahun 2023, beberapa pengusaha sudah bergabung dan mulai berinvestasi, Ciptadana juga menyakinkan para pengusaha dan anggotanya bahwa investasi yang ditawarkan bukan investasi bodong, Ciptadana memiliki ijin dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
“Kami selalu mengelola dana nasabah dengan kehati-hatian, jadi kita menginformasikan para pengusaha ini ayo kita sudah waktunya berinvestasi untuk masa depan,” ajaknya.
Dengan diadakannya acara ini, diharapkan para pelaku usaha dapat memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai jasa keuangan yang ada, sehingga dapat memanfaatkannya secara optimal. Pemanfaatan jasa keuangan untuk mendukung kegiatan usaha baik dari sisi pembiayaan dan investasi, serta perlindungan diri, merupakan kunci untuk dapat memperoleh kesuksesan menjalankan usaha. (Ary/Iik)
Discussion about this post