TARAKAN – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi awal peluncuran Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) tahun 2024. Kick Off ditandai dengan pelepasan Kapal Republik Indonesia (KRI) dr Suharso 990 milik TNI AL, di Dermaga Lantamal XIII, Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (23/2/2024).
Hadir dalam kesempatan ini, Deputi Gubernur BI Budi P Santoso, Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Budi Setiawan, Sekda Kaltara Suriansyah, Danlantamal XIII, Kepala KPwBI Kaltara dan jajaran pejabat Bank Indonesia.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Kalimantan Utara dimulai sejak tanggal 23 s.d 29 Februari 2024 dengan mengunjungi 5 (lima) pulau terluar, yaitu: Pulau Bunyu, Pulau Sebatik, Teluk Sulaiman, Pulau Derawan dan Pulau Maratua.
ERB menggunakan KRI dr Soeharso-990 membawa fisik uang tunai berupa Uang Rupiah sebesar Rp 4,5 Milliar. Kegiatan ini melibatkan 30 orang on board dari 13 satuan kerja Bank Indonesia yaitu Departemen Pengelolaan Uang, Departemen Komunikasi, KPwBI Sumatera Barat, KPwBI Kalimantan Selatan, KPwBI Jawa Timur, KPwBI Kalimantan Tengah, KPwBI Kalimantan Timur, KPwBI Papua, KPwBI Sulawesi Selatan, KPwBI Balikpapan, DIY Yogyakarta, KPwBI Jawa Tengah, dan KPwBI Kalimantan Utara, serta Baznas Kalimantan Utara, dan Tim Medis TNI AL.
“Alhamdulillah kami sinergi dengan TNI AL sejak tahun 2012 sampai kini. Kemarin 2023 ERB kita mulai dari daerah Maluku Utara dan menjangkau 85 pulau, sekarang 2024 kick off dimulai Kaltara mulai dari perbatasan Sebatik Malaysia sebagai garda terdepan NKRI,” ujar Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono.
Doni mengungkapkan, dipilihnya Provinsi Kaltara melihat dari pengalaman Pulau Sepadan Ligitan lepas dari Indonesia salah satunya tidak ada di transaksikan rupiah.
“Kita akan mulai dari Sebatik, kita akan menggelontorkan uang Disana supaya masyarakat transaksinya rupiah,” tegasnya.
Baca juga : Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024: BI Target 90 Pulau 3T Tersedia Uang Layak Edar
Melalui sinergitas dengan TNI AL ini, BI ingin memastikan kedaulatan Indonesia dengan rupiah. Sehingga kedepan tidak ada lagi masyarakat yang tidak menggunakan rupiah di wilayah NKRI.
“Kita juga akan menjemput yang lusuh di Kaltara, jika level rusak itu 8 kita ketemu level 2,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang diwakili Sekda Suriansyah menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada BI dan TNI AL dalam program Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Kaltara.
Menurutnya ERB sangat penting melihat letak geografis Kaltara yang terdiri dari kepulauan maupun daerah pedalaman, sehingga masyarakat perlu diberikan pemahaman Cinta Bangga dan Paham Rupiah.
“Memang masyarakat perbatasan perlu diberikan pemahaman Cinta Bangga dan Paham Rupiah, literasi rupiah di Kaltara sangat penting,” pungkasnya. (Ary/Iik)
