TARAKAN – Dalam rangka mendukung wastra Kaltara naik kelas, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara Kaltara), Hasiando G. Manik bersama Ketua Harian Dekranasda Provinsi Kaltara Dra. Hj. Arsanah Suriansyah, beserta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disprindagkop) Kaltara, Hj. Hasriyani, SH. MM membuka kegiatan Fashion Design Class Wastra Kaltara Tahun 2025.
Kegiatan ini, berlangsung dari tanggal 12 Februari sampai 15 Februari 2025 di Ruang Serbaguna KPwBI Provinsi Kaltara di Jalan Mulawarman, Kota Tarakan.
Kepala KPwBI Provinsi Kaltara Hasiando menyampaikan besarnya pengaruh industri fesyen dalam perekonomian nasional, yang saat ini menjadi subsektor terbesar kedua setelah industri kuliner.

“Industri fesyen memberikan nilai tambah sebesar 63,85 triliun rupiah pada perekonomian nasional. Hal ini memperlihatkan peran penting industri fesyen dalam perekonomian nasional, termasuk Provinsi Kalimantan Utara,” imbuh Hasiando.



Hasiando menekankan pentingnya peningkatan kualitas desain, pemahaman pasar, promosi, dan penetapan harga yang kompetitif sebagai kunci keberhasilan pengembangan Batik dan Tenun Kaltara.
“Bank Indonesia Kaltara mendukung kebijakan Pemprov Kaltara dalam menggalakkan penggunaan Batik dan Tenun Kaltara di berbagai kegiatan, baik oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun instansi lainnya,” tambahnya.

BI Kaltara terus bersinergi dengan Pemprov Kaltara, Pemerintah Kabupaten/Kota serta Dekranasda meningkatkan kualitas wastra Kaltara melalui pelatihan kepada perajin wastra terkait penguatan motif lokal dan penguatan teknik pewarnaan kain alami.
Pelatihan itu memunculkan karya-karya wastra kaltara yang luar biasa dengan motif khas Kaltara yang berfilosofis serta pewarnaan alami menggunakan bahan-bahan alam.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Harian Dekarnasda Kaltara menyampaikan harapannya sinergi ini dapat meningkatkan perekonomian di Kaltara.
“Dekranasda memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan wastra serta pengerajinnya. Sehingga selain menjaga kelestarian warisan budaya tenun dan batik diharapkan dengan sinergi Bersama Bank Indonesia ini dapat meningkatkan perekonomian di Kaltara,” ujar Dra. Hj. Arsanah Suriansyah.
Sebagai bentuk komitmen terhadap wastra Kaltara, pelatihan ini menghadirkan Mentor dan Fashion Designer Nasional dari Indonesia Fashion Chamber, Tee Dina Midiani, Novi Susanti, dan Irma Sari.
Pada sambutannya Hasiando juga menyampaikan pada tahun ini pengembangan wastra difokuskan pada pengembangan sisi hilir untuk memberikan nilai tambah menjadi produk-produk Ready to Wear atau siap pakai yang mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional.
“Kami mengundang langsung narasumber Fashion Designer Nasional untuk memberikan masukan dan melatih designerlokal kita agar mampu bersaing dan membuat produk yang bisa laku di pasaran, baik di level nasional hingga level internasional,” ucapnya.
Kepala Perwakilan BI Kaltara mengharapkan agar peserta dapat lebih memahami dan mendalami teknik-teknik design terkini, memahami trend yang berkembang sekarang dengan mengintegrasikan wastra khas Kaltara dalam setiap Produknya.
“Kami berharap sinergi pengembangan wastra dan industri fesyen kaltara ini dapat meningkatkan daya saing, mengakselerasi sektor ekonomi kaltara serta mendukung penyerapan tenaga kerja,” pesan Hasiando, sembari membuka secara resmi kegiatan Fashion Design Class Wastra Kaltara Tahun 2025.
Kegiatan Fashion Design Class Wastra Kaltara 2025 diikuti oleh 50 peserta, terdiri dari desainer muda terpilih dari lima kabupaten/kota, perajin Batik dan Tenun Kaltara, anggota IWABA, serta influencer dan content creator Kaltara.(**)