TARAKAN, Fokusborneo.com – Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada Agustus 2025 di Kalimantan Utara (Kaltara) terasa lebih meriah berkat stabilnya harga barang kebutuhan pokok.
Berkat sinergi antara Bank Indonesia (BI) dan pemerintah daerah, laju inflasi berhasil ditekan, memastikan daya beli masyarakat tetap kuat.
Inflasi gabungan tiga kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kaltara tercatat di angka 2,24% (yoy), masih di bawah target inflasi nasional sebesar 2,5% ± 1%. Angka ini menjadi indikasi keberhasilan upaya pengendalian harga.
Kepala Perwakilan BI (KPwBI) Provinsi Kaltara, Hasiando Ginsar Manik, menjelaskan inflasi bulanan juga menunjukkan penurunan signifikan. Pada Agustus 2025, inflasi bulanan tercatat hanya 0,06% (mtm), turun drastis dari 0,59% di bulan Juli.
“Penurunan ini didorong oleh ketersediaan pasokan pangan yang melimpah dan adanya penyesuaian tarif angkutan udara,” kata Hasiando, Jumat (12/9/25).
Lebih lanjut, ia merinci beberapa faktor yang memengaruhi inflasi di Kaltara. Musim panen raya yang didukung cuaca kondusif membuat harga komoditas seperti tomat dan cabai rawit turun.
Selain itu, tarif maskapai penerbangan yang disesuaikan sebelum masuknya maskapai baru juga membantu menahan laju inflasi.
Namun, beberapa tantangan tetap ada. Kenaikan harga daging ayam ras dan Day Old Chick (DOC) secara nasional, serta kegagalan panen bawang merah di Jawa dan Sulawesi, memicu kenaikan harga komoditas tersebut di Kaltara.
Secara geografis, inflasi di tiga kota IHK Kaltara menunjukkan pola yang beragam. Kabupaten Nunukan mengalami inflasi 0,22% (mtm) akibat permintaan yang stabil, sementara Kabupaten Bulungan mencatat inflasi 0,13% (mtm). Di sisi lain, Kota Tarakan justru mengalami deflasi sebesar -0,07% (mtm), yang artinya harga-harga di wilayah ini cenderung turun.
Hasiando menekankan perbedaan ini wajar terjadi, mengingat karakteristik ekonomi dan logistik yang berbeda di setiap wilayah.
“Stabilitas harga ini adalah bukti nyata sinergi yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah. Ini membantu menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltara,” pungkasnya.(**)