TARAKAN, Fokusborneo.com – Pemerintah Kota Tarakan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Acara yang bertujuan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan ini, dibuka langsung Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes., di halaman Masjid Al Ma’arif, Kota Tarakan, pada Selasa (16/12/25).
Wali Kota Khairul menyoroti fenomena kenaikan harga pangan yang hampir selalu terjadi menjelang hari besar keagamaan.
Ia mencontohkan kenaikan harga komoditas strategis, seperti sawi, yang kini mencapai sekitar Rp25 ribu per ikat. Kenaikan ini, jelasnya, dipicu kombinasi faktor seperti musim hujan yang mengakibatkan gagal panen serta meningkatnya permintaan, termasuk dari program Makan Bergizi Gratis.
Selain sawi, komoditas lain seperti ikan bandeng juga dilaporkan mengalami kenaikan harga.
“Meskipun kita menghadapi kenaikan harga di beberapa komoditas akibat faktor cuaca dan peningkatan permintaan, sinergi antara TPID bersama Bank Indonesia, Bulog, dan seluruh pihak terkait memastikan bahwa inflasi Kota Tarakan masih dalam kondisi terkendali,” ujar dr. Khairul.
Wali Kota menekankan upaya pengendalian inflasi di Kota Tarakan membuahkan hasil positif. Hingga November 2025, inflasi year-on-year (yoy) Tarakan tercatat sebesar 2,67 persen, sebuah angka yang diperkirakan akan tetap berada pada kisaran aman hingga akhir tahun.
dr. Khairul menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh stakeholder yang terus berkontribusi dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga. Hal ini dilakukan demi melindungi daya beli masyarakat, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
GPM ini diharapkan dapat memberikan solusi langsung kepada masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga yang lebih terjangkau.(*/mt)























Discussion about this post