TARAKAN – Tok…tok…tok…ada gempa bumi…tok…tok…tok..ada tsunami… itulah suara kentongan dan teriakan warga saat terjadi gempa yang kemudian disusul Tsunami, gelombang air laut besar dengan ketinggian sekitar 10 meter menerjang Pantai Amal Lama, Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur, Kamis (05/12/19).

Warga berteriak dan membunyikan kentongan untuk memberitahu warga lain yang tinggal di Pesisir Pantai agar segera menyelamatkan diri dengan berlari ke tempat lebih tinggi. Gempa bumi dengan kekuatan 7,4 magnitudo yang terjadi di sebelah timur pulau Tarakan yang berdampak tsunami menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya luka-luka.

Kejadian ini hanya skenario cerita simulasi tanggap bencana garapan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tarakan dalam program kentongan bekerjasama dengan BPBD, Basarnas, PMI, Kecamatan Tarakan Timur, Kelurahan Pantai Amal dan masyarakat.
“Program kentongan adalah program nasional RRI yang sudah dilakukan di seluruh Indonesia. Mengingat Indonesia banyak bencana sehingga RRI serius bagaimana membantu pemerintah untuk melakukan mitigasi bencana supaya masyarakat peduli dan paham tentang evakuasi dan sebagainya,†ujar Kepala LPP RRI Tarakan La Samu saat ditemui fokusborneo.com usai menyaksikan program siaran Kentongan dan simulasi tanggap bencana.
Adanya mitigasi ini masyarakat bisa cerdas, sebab banyak korban saat terjadi bencana karena tidak tahuan masyarakat tentang bagaimana menyelamatkan diri.
“Kegiatan ini akan berlanjut terus, selain dari pada off air seperti ini, disiaran-siaran RRI selalu diadakan dialog misalnya dengan teman-teman dari BPDB, Basarnas maupun dari Polres dan BMKG dalam rangka mitigasi bencana,†tambahnya.
Kedepan diharapkan masyarakat Kota Tarakan bisa serius menanggapi tentang sosialisasi ini karena semua tidak pernah tahu bencana kapan datang bencana.
“Jika masyarakat sudah paham bagaimana menyelamatkan diri, apabila terjadi bencana korbannya sedikit, mudah-mudah saja tidak terjadi tapi masyarakat tetap kita edukasi terus,†bebernya.
Sementara itu Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djufrianto berikan apresiasi kepada RRI Cabang Kota Tarakan atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Pemerintah mengucapkan terima kasih RRI telah membangkitkan kembali kaitannya dengan kentongan ini. Program kentongan ini cukup baik karena bisa menjalin silaturahmi antar warga dan program ini bisa terus kita jaga bersama-sama,†katanya.
Kedepan program kentongan bisa dilombakan apakah nanti dari Pemerintah, Polres, Kodim 0907 Tarakan maupun seluruh instansi vertikal yang ada di Kota Tarakan sebagai penyelenggara.
“Kalau perlu program kentongan ini kita lombakan antar RT dan diberikan hadiah supaya masyarakat bersemangat. Program ini juga bisa dipadukan dengan program yang lain bukan karena bencana saja tapi bisa dikembangkan menjadi program siskampling,†tutupnya. (spo/aii)