JAKARTA – Puncak acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta di tengah pandemi dilakukan secara terbatas.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan upacara HUT RI kali ini digelar terbatas tanpa kehadiran fisik undangan masyarakat besar-besaran.Meski begitu, pihak Istana Kepresidenan tetap mengupayakan agar semangat ajang besar HUT ke-75 RI ini semangatnya tetap terasa khidmat dan tetap melibatkan masyarakat.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan upacara di Istana hanya akan dihadiri Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta istri.
Adapun para menteri, pimpinan lembaga, serta undangan VVIP akan mengikuti upacara secara virtual, termasuk dari unsur pimpinan lembaga tinggi negara.
Tak ketinggalan, Pimpinan Komite II DPD RI Hasan Basri, SE.,MH. juga turut serta dalam kegembiraan menyambut perayaan kemerdekaan ini, bersama istri tercinta dikediamannya, HB mengikuti upacara detik-detik pengibaran bendera merah putih di istana Negara secara Virtual.
Senator asal provinsi Kalimantan Utara ini mengenakan baju adat Kerajaan Bulungan, yang lansung diberikan oleh keturunan Kesultanan Bulungan dikalimantan utara. Kesultanan bulungan berdiri pada sekitar abad ke-16 masehi. Ketika itu kesultanan memiliki kekuasaan wilayah administratif meliputi Bulungan, Tana Tidung, Malinau, Nunukan, Tarakan, bahkan hingga Jawi (kini Sabah) Malaysia.
“Pakaian adat yang saya pakai hari ini adalah pakaian adat Kesultanan Bulungan yang merupakan salah satu Kerajaan di Kaltara yang sampai saat ini adat dan fakta sejarahnya masih terjaga dengan baik” Ucapnya.
HB juga menyampaikan melalui peringatan HUT RI ke 75, ia akan terus bersama-sama khususnya Masyarakat adat di Kalimantan Utara dalam menjaga kelestarian adat sebagai simbol dan kekayaan suatu daerah dalam bingkai NKRI, sehingga kemerdekaan itu benar-benar hadir diseluruh pelosok negeri.
ia pun mengajak kepada seluruh elemen anak bangsa untuk bersikap optimis terhadap kemajuan negera kita, ditengah situasi pandemi covid-19 serta situasi ekonomi yang belum stabil.
Dikutip dari situs https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Bulungan. Kesultanan Bulungan atau Bulongan adalah kesultanan yang pernah menguasai wilayah pesisir Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, Malinau, Nunukan, Kota Tarakan, dan Tawau, Sabah Malaysia (Sekarang).
Kesultanan ini berdiri pada tahun 1731, dengan raja pertama bernama Wira Amir gelar Amirul Mukminin (1731-1777), dan Raja Kesultanan Bulungan yang terakhir atau ke-13 adalah Datu Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (1941-1958). (*)
Sumber : Media HB